Chapter 102

869 92 18
                                    

Gangguan Mental?

_

Zhou Yuanfeng melepaskan jas dengan wajah biru dan keras lalu memandang Gu Yansheng dengan dingin dan berkata, "Dia tidak bisa berjalan dengan benar karena cedera. Begitu dia meninggalkan daerah vila, hanya akan ada lebih sedikit penerangan di jalan. Kamu sendiri tahu kalau dia takut akan gelap, kalau dia pingsan di jalan apakah kamu mau bertanggung jawab atas apa yang terjadi nanti?"

Gu Yansheng terkejut, saat ia baru saja mengingat bahwan Wen Niannan takut akan gelap.

Tapi bagaimana dia bisa pulang tanpa alas kaki dan menyeret kakinya yang terluka dalam pekat malam? Kenapa kamu terluka begitu parah...

Melihat bahwa Gu Yansheng masih belum bergerak, Zhou Yuanfeng berkata dengan marah, "Kenapa kamu masih di sini? Kenapa kamu tidak bergerak cepat?!"

Melihat siluet Gu Yansheng yang pergi menjauh, pandangan Zhou Yuanfeng dipenuhi dengan perasaan yang rumit.

Kapan dia bisa dewasa, aku takut, dia akan sangat menderita setelah keputusan ini.

Dengan dahi berkerut, Gu Yansheng mengambil kunci mobil dan berjalan keluar, tapi dia mengambil kunci mobil Audi hitam milik Wen Niannan. Karena Paman Xu membawa mobilnya untuk mengantarkan Shen Luoan.

Setelah ia menggenggam kunci mobil, ia melihat ada gantungan kunci yang bertuliskan kata... Sheng...

Tiba-tiba jam tangan yang diberikan kepadanya oleh Wen Niannan muncul dalam benaknya. Ketika dia melihat namanya terukir di bagian belakang, matanya sedikit berkedip.

Gu Yansheng mengemudi dengan perlahan dan terus mencarinya di sepanjang jalan, tetapi dia tidak melihat Wen Niannan di mana pun. Tepat setelah dia mengira Wen Niannan mungkin telah naik taksi dan pergi, tiba-tiba ia melihat Wen Niannan pingsan di halaman pinggir jalan ketika dia berbelok di persimpangan.

Dia terkejut, melihat Wen Niannan terbaring tak sadarkan diri di tanah, lalu segera keluar dari mobil dengan panik.

Gu Yansheng mendekat dan menemukan bahwa dahi Wen Niannan dipenuhi keringat dingin, dia mencoba mengangkatnya tetapi menemukan bahwa tubuh orang dalam pelukkannya itu juga sangat panas.

"Hei! Wen Niannan! Bangun!"

Gu Yansheng mengangkat tangan untuk menyentuh dahi Wen Niannan, itu terasa panas, jelas sekali ia sedang mengalami demam tinggi.

Kepanikkan memenuhi matanya, ia mengangkat Wen Niannan dan memasukkannya ke dalam mobil lalu membawanya ke rumah sakit. Melalui kaca spion depan ia melihat orang itu meringin karena kesakitan, mendadak hati Gu Yansheng terasa sesak.

Apa yang ia lakukan sampai mendapatkan luka-luka itu...

Setelah tiba di rumah sakit, Gu Yansheng segera membuka pintu mobil dan menggendong Wen Niannan keluar lalu berjalan dengan cepat untuk masuk ke dalam.

"Dokter! Dimana dokter?! Cepat dan selamatkan dia!"

Dokter dan perawat bergegas, mengambil alih orang yang tak sadarkan diri itu dan menaruhnya di atas ranjang rumah sakit. Gu Yansheng baru saja hendak mengikuti namun ia segera dihentikan oleh perawat.

"Tuan, anggota keluarga tidak diizinkan untuk masuk ke sini. Silahkan tunggu di luar."

Melalui jendela, Gu Yansheng melihat perawat menggunting pakaian atas Wen Niannan, menunjukkan banyak luka dan lebam di bawah kulit putihnya.

Ia juga melihat bahwa Wen Niannan juga memiliki banyak luka-luka di tubuh dan kepala, sebelumnya ia tidak menyadari darah yang ada di kepalanya karena tertutup rambut panjang Wen Niannan yang bersinar dan lembut

Teratai HitamWhere stories live. Discover now