Teratai Hitam

Chapter 45

Siapa Peduli Jika Dia Mati atau Tidak?

_

Duduk di sisi tempat tidur, Tang Shuo menoleh setelah mendengar nada yang akrab ini. Melihat Gu Yansheng dan Shen Luoan di layar tablet, jantungnya hampir berhenti.

Terkejut, dia dengan cepat menoleh untuk melihat ekspresi Wen Niannan tetapi hanya mendapatkan bahwa Wen Niannan menatapnya dengan acuh tak acuh mengulurkan tangan untuk membuka bagian komentar.

[CP Godly! Pasangan yang serasi!]

[Wow, ini lagu terbaik yang pernah aku dengar. Tuan Gu memainkannya dengan sangat baik!]

[Aku tidak peduli, Tuan Gu dan Pangeran Kecil adalah pasangan sejati.]

[CP Sempurna! Aku tidak percaya bahwa aku hidup cukup lama untuk melihat hubungan cinta Tuan Gu!]

[Tolong beri aku info lebih lanjut! Apakah ada yang tahu siapa orang yang satunya selain Tuan Gu? Permainan yang sangat bagus!]

Ada begitu banyak orang yang bergosip di bagian komentar sehingga Tang Shuo tidak tahan lagi. Dia dengan paksa mengambil tablet pc itu dan berkata, "Sudah cukup. Tidak baik bagimu untuk melihatnya."

Wen Niannan mengalihkan pandangannya dari tablet pc, dan berkata dengan tenang, "Seseorang di jamuan makan mengambil video ini, dan tentunya orang itu tidak ingin aku hidup dengan sehat."

Lalu aku akan menemukan cara untuk menarik video tersebut.

Tapi tidak ada gunanya. Tanpa persetujuan Gu Yansheng, tidak ada yang berani menayangkan video tersebut secara online. Kalau tidak, video itu pasti sudah ditarik. Wen Niannan menghela napas ringan, tapi dia masih bisa merasakan sakit di hatinya.

Untuk memaksanya bercerai, Gu Yansheng memilih untuk mengabaikan video tersebut. Karena video tersebut tidak dihapus, terbukti bahwa orang yang mengupload video tersebut mengenal baik Gu Yansheng, dan secara tidak langsung Gu Yansheng menyetujuinya.

Dalam beberapa tahun terakhir, selain video dan foto wawancara perusahaan yang diperlukan, Gu Yansheng tidak memiliki foto pribadi yang tersedia secara online. Bahkan jika seseorang dapat mengambil foto secara diam-diam dan mempostingnya secara online, foto itu akan langsung dihapus.

Untuk pertama kalinya, publik melihat bahwa rekaman itu tidak dihapus, jadi dunia berasumsi bahwa Tuan Gu secara pribadi menyetujui pesan di balik video ini.

Asumsi inilah yang menjadi alasan utama mengapa video tersebut langsung menjadi populer dan menarik perhatian banyak orang. Pemimpin jenius dalam lingkaran bisnis itu tiba-tiba mengakui bahwa perselingkuhannya dengan cinta pertamanya masih berlanjut. Bukankah itu berarti pernikahannya saat ini akan segera berakhir?

Merasa bangga dengan karyanya, Shen Luoan duduk di sofa dan menonton video yang dia posting.

Seperti yang dia duga, dia melihat bahwa semua orang di komentar membicarakan tentang hubungan baru antara Gu Yansheng dan dia.

Sambil melihat popularitas video itu meledak, kilatan cahaya ganas di matanya saat tujuannya akan tercapai, "Saatnya menambahkan bumbu lagi ke dalamnya."

Keesokan harinya, Gu Yansheng berpakaian rapi dan turun untuk sarapan tetapi mengerutkan kening ketika dia melihat orang itu masih belum kembali.

Bibi Lan sudah menyiapkan makanan. Dia bergumam sambil meletakkan peralatan makan di atas meja, "Dia belum kembali selama seharian penuh. Mungkinkah ada sesuatu yang terjadi padanya?"

Tangan Gu Yansheng yang memegang sendok berhenti bergerak. Dia kemudian menyeka mulutnya dengan tisu, dan berkata dengan ringan, "Jika dia tidak ingin kembali, siapa yang peduli dia hidup atau mati? Dia mungkin sedang tidur dengan pria lain di suatu tempat sekarang, jadi kamu tidak perlu mengkhawatirkannya."

Bibi Lan ingin melanjutkan, tetapi Paman Xu segera datang dan menariknya kembali ke dapur.

Gu Yansheng tiba-tiba menghentikan apa yang dia lakukan. Menatap kursi di depannya sebentar, dia dengan cemas bangkit dan pergi.

"Apakah menurutmu Tuan Gu benar-benar tidak memikirkannya? Tapi, jika demikian, lalu mengapa Tuan Gu meneriakinya seperti itu di depan umum?" Bibi Lan bertanya pada Paman Xu.

"Karena selama Shen Luoan ada, Tuan Gu tidak akan pernah jatuh cinta padanya. Shen Luoan memiliki posisi yang tak tertandingi di hati Tuan Gu."