Chapter 101

901 96 23
                                    

Aku Benci Dia! Dia-lah yang Berutang Padaku!

_


Wen Niannan melihat ekspresi panik Gu Yansheng, tiba-tiba tersenyum, "Gu Yansheng, apakah kamu mengasihani aku?"

Gu Yansheng membuka mulutnya tanpa berkata apa-apa, matanya sedikit berkedip, menjaga tatapannya tetap pada pisau.

"Aku sakit dan lelah. Aku lelah menjalani semuanya, biarkan aku pergi, baiklah... kumohon... biarkan aku meninggalkan keluarga Gu, oke? Sekarang aku hanya ingin bercerai. Aku hanya ingin  keluar dari sangkar ini. Aku benar-benar akan gila jika terus berada di sangkar yang disebut pernikahan ini..."

"Aku... benar-benar gila..."

Pisau itu semakin dekat dan meninggalkan goresan dengan darah di leher Wen Niannan. Gu Yansheng berhenti bernapas, matanya penuh kepanikan.
                       
"Wen Niannan! Cukup! Letakkan pisaunya! Aku setuju! Aku setuju dengan perceraianmu!" Lu Yun akhirnya berteriak dan terpaksa menyetujuinya karena dia terlalu panik untuk melihat tindakan apa selanjutnya yang dilakukan oleh menantunya tersebut.

Gu Yansheng melirik pisau di tangan Wen Niannan, menahan emosi di matanya. Ketika dia melihat tangannya yang masih gemetar, dia mengepalkan tinjunya dan menyembunyikannya di bekalang punggungbelakangnya.

Lu Yun menghela napas, menatap Gu Yansheng sebelum akhirnya berkata perlahan, "Pergi dan tanda tangani surat-suratnya."

Gu Yansheng merasa jantungnya berhenti sejenak sebelum akhirnya ia mengangkat kepada dan menatap Wen Niannan. Lalu menarik pandangannya dan berjalan ke arah meja dengan langkah berat. Ia mengambil pena dan membeku sesaat, hanya menatap kosong ke arah tempat dimana seharusnya dia membubuhkan tanda tangan. Pena itu hanya diam menyentuh permukaan kertas.

Mengapa aku merasa ragu? Bukankah ini apa yang aku inginkan? Menceraikan Wen Niannan. Kenapa... kenapa sekarang aku ragu...

Dari belakang terdengar suara gelisah Shen Luoan, "Yan...Yansheng..."

Gu Yansheng menatap Shen Luoan sejenak. Orang itu menatapnya dengan mata merah sambil berdiri di tepi meja. Kemudian Gu Yansheng menatap lurus ke arah kalung yang ada di tangan Shen Luoan.

Tanda tangani, setelah itu aku bisa menyingkirkan Wen Niannan dan bersama Shen Luoan. Bukankah itu yang selama ini aku inginkan?

Ketika Zhou Yuanfeng melihat bahwa Gu Yansheng telah benar-benar menandatangani semua berkas itu, ia menatap sahabatnya dengan tatapan ironi. Dia langsung mencengkram kerah Gu Yansheng dan berteriak marah, "Apakah kamu tahu apa yang telah dilakukan Shen Luoan?! Kamu menyakiti satu-satunya orang yang benar-benar mencintaimu hanya untuk sampah seperti itu? Tahukah kamu bahwa Niannan yang mempertaruhkan nyawanya sendiri untuk menyelamatkan mu saat itu..."

"Yuanfeng! Berhenti bicara. Semuanya sudah tidak masuk akal lagi, sudah terlambat..." Wen Niannan melangkah maju, mengambil surat cerai yang sudah ditandatangani dan tersenyum lega. Ia memegang kertas di tangannya dengan sangat hati-hati lalu berbalik dan menatap orang-orang di belakangnya satu per satu, "Mulai hari ini, aku, Wen Niannan dan keluarga Gu tidak memiliki ikatan apapun. Aku harap Tuan Muda Gu dan Nyonya Gu dapat membuat pengumuman di media untuk memberitahukan semua orang di luar sana. Dengan cara itu, Tuan Muda Gu dan Shen Luoan akan merayakan kemenangan mereka. Aku tidak ingin muncul di depan umum lagi dengan masalah yang tidak perlu, kelak, jangan melibatkan aku lagi atas apapun yang terjadi."

Gu Yansheng tercengang ketika mendengar apa yang dikatakan Wen Niannan dengan berbagai emosi di matanya. Gu Yansheng tiba-tiba meremas pena dalam genggamannya.

Teratai HitamWhere stories live. Discover now