Key sengaja memegang bahu steven untuk pegangan lalu dengan pelan ia menginjak pelan pijakan motor itu. Siap sudah dirinya untuk diterbangkan...ehh salah untuk melaju bersama steven.

"sudah" kata steven datar .

"hmm" key mengangguk pelan.

Steven mulai melajukan motornya pelan meninggalkan parkiran sekolah dan meluncur kejalanan kota jakarta yang terkenal ramai dan macet itu.

"pegangan" kata steven, gadis itu tampak terkejut, ia perlahan memegang bahu steven, cowok itu dibuat geli sendiri. Ia menarik tangan key lalu melingkarkannya di pinggang nya membuat key terkejut.

Cukup lama ia seperti itu, namun key sangat nyaman dengan pelukannya ke steven. Ia sengaja menyandarkan juga kepalanya di bahu steven, sensasi maskulin tercium dari seragam cowok itu, hangatttt ...batinya ia memejamkan mata.
Steven tersenyum tipis merasakan kepala key berada di bahunya.

***

Key melangkahkan kakinya di jalan malam yang tenang tak seperti biasanya , ia mengambil perlahan napasnya.

Ia mengingat kejadian siang tadi dengan tersenyum. Jujur... Ia sangat menyukai aroma steven atau pelukannya, atau orangnya, pokoknya key sudah terpikat oleh panah arjuna steven. Gratatatatata.

Ia berjalan setelah keluar dari komplek perumahannya yang dekat dengan keramaian kota, melewati taman yang tampak asri nan hijau, ia akan ke minimarket terdekat untuk membeli cemilan.

Key melangkahkan kakinya masuk kedalam minimarket yang langsung disambut sensasi dingin AC. Ia memilih milih barang yang di perlukan di sana, Dan kemudian menuju kasir.

Key melangkah keluar, ia tersenyum sembari melambai kearah lelaki tampan di depannya.

"glen kenapa kamu disini?" tanyanya

"hmmm, hai key.....baru antar roti kepelanggan, sembari jalan jalan" katanya.

Key ber ohh ria ,

"mau mampir nggak, nggak jauh kok dari sini" ajak glen sembari tersenyum.

"boleh"

Mereka berjalan sembari bercakap cakap melewati beberapa tokoh. Mereka sekarang berada di depan cafe yang memiliki kaca transparan sehingga dapat terlihat dengan jelas orang didalam sana.

Key menghentikan langkah nya, Ia melihat 3 orang duduk tak jauh dari kaca itu. Yang satu cepat memalingkan wajah nya kearah lain ketika melihat key menatap kearah mereka.

"bukan kah itu buk senja sama steven, dan siapa lelaki tua itu" katanya.

"keyy kok berhenti" teriak glen yang sudah mendahuluinya.

Key menoleh kearah glen lalu melanjutkan langkahnya.

____________

Steven tak berniat sama sekali untuk makan bersama, takut salah satu teman sekolahnya melihat.

Namun panji bersikeras mengajaknya.
Steven menatap tak niat makanan di depannya, Ia lebih memilih melihat keluar.

"stev makan dong nak, itu makanan kamu belum disentuh sama sekali" kata senja lembut , steven menatap senja sinis.

"terserah gue"

"STEVEN!" peringat panji tegas, senja menggenggam tangan panji mengkode agar tidak membentak steven karena itu akan memperpanjang masalah.

Steven menghela napas, ia kembali menatap keluar. Cowok itu mengernyitkan dahi ketika dua sosok yang dikenalnya melewati cafe, dan salah seorang dari mereka berhenti menatap keluarga nya yang sedang duduk bersama di dalam cafe.

"shitt" umpat steven lalu melengos kearah lain. itu key, dan glen didepannya.

Ia mengumpat karena dua hal, kenapa key bersama glen, dan key melihat acara memuakan ini bersama senja yang selama ini ia tutupi sebagai ibu tirinya.

Steven menoleh lagi dan tak lagi melihat key, ia menggenggam kuat tangannya.

____________

"kok malah bengong, ayok masuk" ucap glen sembari menarik tangan key yang masih menatap takjub tokoh roti milik glen.

Key melirik tangannya yang ditarik glen, lalu beralih melirik lirik benda benda disana.

"lo sendiri yah" kata key sambil mengamati ikan cupang yang berenang bebas dalam akuarium yang ada didekat meja kasir.

"nggak kok ada koko, koo....koko sudah tidur yah" teriak glen .

Key mengernyit, siapa koko?.

"koko itu nenek  gue" kata glen seperti mengerti tanda kerutan didahi key.

Wanita tua dengan rambut memutih dikepalanya sedang menuruni anak tangga. Ia tersenyum mendapati key disamping glen.

"siapa glen?" tanya nya saat sudah melangkah pada onggokan tangga terakhir.

"temen sekolah ko" nenek tua itu mengangguk angguk mengerti.

"cantik kali, ajak duduk dong glen" pujinya ketika menatap key lekat.
Key tersenyum kikuk, lalu duduk disalah satu kursi pengunjung yang ada di dekat meja kasir.

Nenek tua itu pergi dan kembali dengan membawa minum dan cemilan.

"ehhh nggak usah repot repot nek" ucap key sembari tersenyum

"nggak papa kok, jarang sekali glen ngajak temen perempuan lain, ada waktu itu temen perempuannya tanpa diundang dan diajak siapa itu namanya lupa koko... Dia datang hampir tiap hari malah." kata nya terkekeh .

" mungkin suka sama glen, yahh namanya anak muda. Kalau temennya cowok sih chiko ama vino tuhh tiap hari kesini terus juga malah." nenek itu terkekeh pelan mengingat tingkah 2 lelaki yang berstatus teman glen itu.

"mereka mah gitu ko" kata glen sembari ikut terkekeh.

_____________

" jadi lo tinggal berdua aja" kata key sembari melirik jalanan yang masih tampak ramai oleh lalu lalang kendaraan yang menjadi lampu kerlip di kota yang tampak berwarna.

"hmmm" gumam glen pelan. Ia mengikuti pandangan key yang masih melirik lirik asyik ke arah sebelumnya.

Mereka saat ini sedang berjalan menuju kediaman key yang tak jauh dari tokoh milik glen, key sempat berpamitan dengan koko tadi, mengingat hari yang sudah malam ia takut santi tak akan membukakan pintu.

Glen melirik key yang asyik sendiri itu,
Kalau boleh glen jujur, ia sudah mengagumi key sejak pertama kenalan.
Key ramah tak persis seperti mora yang jutek mampus.
Ia juga mengagumi kecantikan key yang alami.

Cowok berdehem melepaskan kecanggungan nya.

Mereka berjalan melewati beberapa tokoh dan taman.

Key menatap nanar rumah yang tak jauh lagi dari pandangannya.

Key berbalik menampaki glen yang sudah berhenti melangkah

" thanks ya " ucap key

"iya nggak papa kok, kalau gitu gue pulang dulu yah mau nutup juga kasian koko"

"hmmm, maaf yah ngerepotin"

"enjoy lah"
key berbalik membuka pagar bercat putih itu. Ia melambaikan tangan saat sudah memasuki pagar.
Glen membalasnya dengan anggukan lalu berbalik untuk pulang.

Glen tersenyum tipiss.







_____________

Δ hy readers✋

Catatan author :)

Pasti banyak yang nanya nih, mungkin juga heran kan kenapa steven terlalu sat set sat set....

Tenang readers ini juga baru pembukaan kok, cerita nya belum masuk.... Ini tuh kayak apa ya kalau di film film itu kayak pembukaan awal, perkenalan watak tokoh dan lain lain. Masalah sifat steven sih nggak perlu perduliin ya karena kenapa, karena belum nyentuh cerita pokoknya.

Terus baca l'm fine ya
Dan juga tolong share ke teman teman kalian, mungkin mereka akan suka dengan cerita ini.

See you next part 🙌

l'm Fine :) [ON GOING]Where stories live. Discover now