Gara-gara Drama

118 80 31
                                    

     Pukul 04:30 Allura sudah bangun dari tidurnya. Gadis itu terbiasa disiplin sehingga bisa bangun bangun sepagi ini.

     Setelah mandi dan melaksanakan shalat subuh, Allura melangkahkan kakinya ke dapur. Terlihat Laura yang memasak. Hampir menjadi kegiatan sehari-harinya bangun pagi dan membantu Laura memasak.

     "Bangun pagi lagi Lur?" Tanya Laura yang menyadari keberadaan Laura.

     "Iya ma," jawab gadis itu mulai membantu Laura.

     "Yang lain masih tidur?" Tanya Laura lagi.

     "Iya ma. Biarin aja. Pasti kecapean gara-gara latihan semalam," ucap gadis itu yang mengundang gelak tawa Laura.

     "Habisnya kamu sih. Latihan drama aja kayak latihan militer," kekeh Laura yang dibalas kekehan kecil dari Allura.

***

05:50

     Allura masuk ke kamarnya. Terlihat Paula, Ari, dan Vani yang masih terlelap di kamarnya. Gadis itu menghela nafas. Tangan kirinya memegang panci sementara tangan kanannya memegang spatula.

     "Bangun! Bangun! Sahur!" Teriak gadis itu sambil memukul spatula ke panci sembari berteriak membuat ketiga sahabatnya kaget.

     "MAMA! MAMA!"

     "AYAM POCONG!"

     "ASTAGHFIRULLAH!"

     Ketiga teman-temannya langsung mengucapkan berbagai macam kalimat. Mengumpulkan nyawa mereka. Hingga akhirnya menatap Allura.

     "Kenapa sih Lur?" Tanya Vani dengan suara serak khas bangun tidur.

     "Aku kasih kalian waktu lima menit buat mandi dan lima menit buat makan! Jangan telat!" Ucap Allura membuat ketiga temannya melongo melihat kepergian gadis itu.

     Allura melangkahkan kakinya ke kamar sebelah. Kamar Givano dan teman-teman laki-lakinya. Membuka pintu yang memang tidak pernah dikunci dan melakukan hal yang sama.

     "Bangun! Bangun! Waktunya latihan drama!" Teriak gadis itu melakukan hal yang sama dengan yang dilakukannya pada saat di kamarnya tadi.

     "ASTAGHFIRULLAH!"

     Samua lelaki di ruangan itu terkejut melihat Allura yang sudah rapi berdiri di ambang pintu menatap mereka satu persatu.

     "Apaan sih Lur? Ganggu orang aja," tanya Kai mewakili teman-temannya yang lain.

     "Jam lima lewat lima puluh lima," gumam gadis itu.

     "Aku kasih kalian waktu lima menit untuk mandi dan sarapan! Jangan ada yang terlambat!" Ucap gadis itu lalu pergi dengan watados nya.

     "WHAT?!"

     Satu detik, dua detik, tiga detik. Selama tiga detik keenam lelaki itu langsung berlari menuju kamar mandi.

     "Woi gue luan!"

     "Jangan potong!"

     "Lo di kamar mandi sebelah aja!"

     "Woi ini rumah gue! Gue duluan!"

     "Eh kambing! Cepetan bisa nggak?!"

     "Cepet woii! Tiga menit lagi nih!"

     Keenam lelaki itu langsung berteriak memarahi satu sama lain. Allura benar-benar membuat mereka seperti latihan militer.

***

AlGiv: 1 JanuariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang