" Bella papa sudah mengurus administrasi Rangga dan papa juga nyuruh asisten papa untuk memberi tahu keluarga Rangga " .
" Iya pa , oh iya kalo kalian disini terus Dino di rumah sama siapa ?" Tanya Bella .
" Dino di rumah sama bibi kak "
Bella membulatkan mulutnya membentuk huruf o pertanda ia mengerti ." Kalian ga mau pulang ?" Tanya papa .
" Bella mau nunggu sampai Rangga bangun pa "
" Ya udah kalau gitu Bella bunda temenin disini , kamu pulang aja mas , besok pagi aku pulang takut Dino nyariin. "
Papa Bella pun memutuskan untuk pulang ke rumahnya dan menyisahkan istri dan putrinya di rumah sakit .
Bunda Bella tidur di sofa kamar dan Bella memilih tidur dengan melipat tangannya sebagai bantal di samping Rangga yang masih belum siuman .
⚫⚫⚫
Matahari telah terbit , begitupun dengan kesadaran Rangga . Tapi ia masih mengerjapkan matanya menyesuaikan dengan cahaya yang masuk dari jendela di sampingnya .
Ia berusaha untuk duduk tapi ia kesakitan di punggungnya ." Akhhhh..." Rintih Rangga kesakitan .
Suara rintihan Rangga membangun kan bunda Bella , tapi tidak dengan Bella yang masih terlelap . Bunda Bella yang melihat Rangga bangun ia langsung menghampiri Rangga .
" Kau sudah bangun nak , jangan banyak bergerak kata dokter kau mengalami cidera di punggung mu " ucap bunda perhatian .
Rangga bingung dengan seseorang di depannya , pakaiannya tak seperti suster tapi kenapa ia harus khawatir pada dirinya .
" Saya bundanya Bella , oh iya kau mau minum ?" Tanya bunda .
Rangga hanya mengangguk sebagai jawaban , dan bunda mengambil satu gelas minum yang berada di samping tempat tidur Rangga . Bunda membantu Rangga memberi minum pada Rangga dengan sangat hati-hati .
" Sudah ?"
Lagi-lagi Rangga hanya mengangguk , dirinya masih lemas karna ia baru saja sadar . Rangga melirik sampingnya terdapat Bella yang tengah tertidur dengan sangat pulas di sampingnya hingga beberapa rambutnya menutupi wajahnya .
" Rangga , tante boleh minta tolong nggak , jangan bangunin Bella ya , Tante mau kekantin mau nyari sarapan , sebentar lagi suster bakal ke kamar ngecek keadaan kamu "
" Tante pergi dulu ya " lanjut bunda dengan mengelus rambut Rangga dengan penuh perhatian .Rangga tersenyum saat merasakan tangan seorang wanita yang menyandang gelar ibu menyentuh rambutnya seakan-akan dirinya lah putra nya .
Rangga mengalihkan pemandangannya ke luar jendela di sana ia langsung dapat melihat beberapa pasien tengah melakukan olahraga pagi di atas rerumputan hijau . Hingga suara pintu terbuka membuat dirinya langsung melihat siapa yang datang .
Ternyata yang datang tak lain seorang suster yang mengantarkan sarapan untuknya dan yang ingin mengecek keadaan rangga . Ia melihat suster seperti tak enak untuk membangunkan Bella . Lantas ia punya ide jail ke Bella .
" Woyy bangun dasar kebo betina , bangun ga " ucap Rangga yang berhasil membuat Bella terusik tidurnya .
" Enghhh Lo apa-apaan sih pakek bangun pakek berantakin rambut gue "
" Heh Lo nggak liat disamping Lo siapa "
" Suster ngapain disini "
" Heh malah nanya ya jelas mau periksa gue lah , Lo itu yang ngapain masih tidur di sini " ucap Rangga , Bella hanya tersenyum seperti tak punya salah .
YOU ARE READING
KANAYA
Teen FictionBella Kanaya putri , pindah ke kota baru membawanya bertemu dengan orang-orang yang merubah hidupnya . Di kota ini Kanaya bertemu dengan cinta pertamanya dan sahabat pertamanya , di kota ini ia mengerti arti sesungguhnya tentang cinta . Rangga Angk...