ZERO || 17

26.7K 4.7K 2.7K
                                    

Spam komen yuk! Jangan lupa Vote juga ya? Makasih 😍😍

Ketiduran gak nih?

Enggak kan? Kan malam minggu....

.
.

Jaehyun mengisi pistolnya dengan peluru, kemudian mengambil pistol Wonho yang tergelatak di atas lantai.

Dengan wajah dingin dan tanpa bicara, Jaehyun menembaki sepuluh pria di depannya tanpa meleset, hingga membuat mereka semua terkapar di atas lantai dengan kondisi yang mengenaskan.

Yesha yang melihat itu terkejut dalam diam, kedua tangannya terkepal erat. Tiba-tiba Bahunya menegang ketika ujung pistol Jaehyun mengarah padanya.

"Irish palsu, kau hebat," desis Jaehyun, lalu ia menurunkan pistolnya, membuat bahu Yesha melemas.

Yesha pun menghampiri Taeyong yang sudah kembali tersadar, kini Taeyong terduduk sambil terdiam.

"Taeyong, kau terluka," lirih Yesha yang terlihat cemas.

"Tidak apa-apa," sahut Taeyong tanpa menoleh, tatapan dinginnya terus mengarah pada Wonho.

Sementara itu Jaehyun pergi dengn langkah sedikit tertatih, hal itu tak lepas dari pandangan Yuta.

"Bisa kau temani Jaehyun? Dia terluka," tanya Yuta yang membuat Yesha menoleh dan terdiam.

Yuta menggeleng kecil, "tidak perlu."

Tanpa diduga Yesha pergi menyusul Jaehyun, yang ternyata tengah menuju ke mobilnya, langkah Jaehyun sesekali terhenti, lalu kembali melangkah dengan tertatih-tatih.

Sesampainya di mobil, Jaehyun mendudukan tubuhnya di kursi, lalu sedikit mendorong kepala kursinya agak sedikit merendah ke belakang, kemudian ia menyingkap kausnya, terlihat perban di lukanya terlepas, bahkan luka jahitnya mengeluarkan darah.

Jaehyun memejamkan matanya seraya mengatur nafasnya, ia baru tahu bahwa luka tembak semenyakitkan ini.

Cklek

Pintu mobil Van terbuka, hingga memperlihatkan Yesha yang mematung di tempatnya, ia melirik perut Jaehyun yang terluka.

Jaehyun pun menurunkan bajunya.

"Kau bisa duduk di depan bersama Yuta," ujar Jaehyun mengingat kini Yuta yang akan menyetir, karena Taeyong terluka.

Yesha malah duduk di samping Jaehyun, "aku masih kecewa padamu, bahkan rasa benci ku masih sama, tak pernah berkurang," gumam Yesha seraya mengambil kotak p3k di kursi belakang, lalu memiringkan tubuhnya agar menghadap ke arah Jaehyun.

"Angkat bajumu," pinta Yesha yang sudah siap membersihkan luka di perut Jaehyun.

"Kau tuli?" Tanya Yesha ketika Jaehyun hanya diam, dan tanpa banyak bicara Jaehyun mengangkat kausnya, kemudian Yesha menarik perbannya dan membersihkan lukanya.

"Ini robek, kau bisa ke rumah sakit nanti pagi," gumam Yesha seraya meneteskan obat pengering luka di sekitar luka Jaehyun, membuat Jaehyun mengeraskan rahangnya karena rasa perih yang menyerang.

ZERO || Say My Name + Jung Jaehyun ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang