ZERO || 13

36.3K 4.8K 2.6K
                                    

Spam komen yuk! Jangan lupa Vote juga ya, Terimakasih.

.
.
.

Sejak semalam Taeyong banyak diam, bahkan di meja makan pun terasa sepi, biasanya Taeyong yang memulai pembicaraan.

Sampai sarapan selesai, Taeyong tetap terdiam, ia beranjak dari kursinya dan mengambil piring-piring kotor milik Jaehyun dan Yuta.

"Terjadi sesuatu?" Tanya Yuta setelah mencuci tangannya dan melihat Taeyong yang tengah berdiri di dekat wastafel, sementara Jaehyun hanya diam di kursinya dengan mata yang mengamati Taeyong.

"Tidak ada, hanya tidak enak badan, dan itu akan sembuh," sahut Taeyong, dan Yuta mengangguk kecil, ia pun pergi dari sana, menyisakan Jaehyun dan Taeyong.

"Semalam kau dan Yesha dari mana?" Tanya Jehyun dengan suara pelan, hal itu membuat Taeyong mematung dengan memunggunginya.

"Jangan menyembunyikan apapun dariku," desis Jaehyun, lalu Taeyong membalikan tubuhnya.

"Jae, bisakah kau bertanya pada Yesha? Aku tak bisa menjawab, bukannya aku berkhianat, hanya saja menghianati seseorang itu tidak enak."

"Tapi sama saja kau mengkhianati kami," sahut Jaehyun.

"Tidak, aku tidak berbohong bahwa aku dan Yesha memang pergi, aku hanya tidak ingin menjawab kemana kami pergi, kau bisa bertanya pada Yesha," balas Taeyong.

Jaehyun beranjak dari kursinya, lalu ia berjalan menuju kamarnya.

Taeyong menghela nafasnya, lalu ia mulai mencuci piring-piring kotor itu.

**

Jam menunjukan pukul 1 siang, Yesha terus berlatih menembak tanpa Jeno, mengingat Jeno ada urusan penting hingga tak bisa berlatih dengannya.

Ketika Yesha menembak, otaknya berkeliaran seolah menerka-nerka, apa Taeyong sudah membocorkan soal dirinya pada Yuta dan Jaehyun? Apa kini mereka akan tunduk padanya? Atau malah membocorkan hal ini pada Sehun? Lalu Sehun memegang kelemahan keluarga Athena sehingga Sehun tak lagi tunduk pada keluarga Athena.

Cklek

Blam

Yesha menyudahi menembaknya, lalu ia menoleh pada Jaehyun yang kini sudah berada di ruangan yang sama dengannya.

Jaehyun mengerutkan dahinya ketika melihat gambar wajahnya yang dipenuhi lubang-lubang di ujung sana.

"Ah begini caramu mengasah kemampuan?" Gumam Jaehyun.

"Ya, kalau bisa kau berdiri di sana biar aku yang menembakimu," sahut Yesha dengan sarkas.

Jaehyun berdecak kecil, kemudian mengambil gambar itu, ia memandangnya sejenak.

"Ini hasil kau berlatih dengan Jeno? Payah sekali," tanya Jaehyun.

Yesha mendengus kecil, "aku sedang tidak fokus, biasanya aku selalu dipuji oleh Jeno," sahut Yesha seraya tersenyum kecil.

"Benarkah? Tunjukan padaku ketika kau fokus," tanya Jaehyun.

"Aku malas melakukannya jika ada dirimu."

"Jangan membantah, posisikan senapanmu dengan benar," ujar Jaehyun dengan nada penuh perintah.

Yesha yang malas berdebat dengan Jaehyun pun memposisikan senapannya dengan benar.

"Tunjukan perkembanganmu," pinta Jaehyun, lalu Yesha melepaskan tembakannya.

"Kau masih payah, kau kurang cepat melakukannya," gumam Jaehyun.

ZERO || Say My Name + Jung Jaehyun ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang