BAB 42

31.2K 4.5K 668
                                    

-o0o-

•Mafia Girl Transmigration•

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Mafia Girl Transmigration•

Angin sore menerpa rambut indah Erla membuat Glory sedikit terganggu. Glory, si ular kecil bewarna hitam mengkilat. Erla yang merasakan geli akibat Glory menggeliat ke sana ke mari membuatnya terkekeh.

 Erla yang merasakan geli akibat Glory menggeliat ke sana ke mari membuatnya terkekeh

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kita mau sampai, Oke? Berhentilah membuatku geli Glory." Ucap Erla dengan membelokkan motornya ke Mansion. Ia memakirkan motornya dan masuk ke dalam Mansion.

"Nona? Ada paket untukmu." Ucap Paman Jeri menunjukkan sebuah kotak hitam. Erla menghampiri dan mengelusnya. "Dari siapa?" Tanya Erla.

"Saya tidak tahu pasti Nona." Ucap Paman Jeri dengan membungkukkan badan. Kakek Pecinta Koran menurunkan korannya mengintip kotak hitam yang ditujukan untuk cucunya.

Erla ingin membuka kotak, Ia berhenti. Erla melirik ke arah Kakeknya yang langsung menaikkan korannya.

"Hei gigi ompong?" Ucap Erla lalu berjalan mendekat ke arah Kakeknya. Paman Jeri yang mendengar panggilan Erla pada Tuan Ketua berdehem pelan.

"Aku punya resep untuk gigi Kakek." Ucap Erla dengan menaik turunkan alisnya. "Apa itu?" Tanya Kakek yang sudah siap meledak karena ucapan Erla yang tak menyenangkan hati tadi.

"Cabut semua lalu pesan gigi baru." Ucap Erla tanpa dosa. Erla yang melihat Kakeknya sudah meremas korannya lalu berdiri. "Aku membaca di interet jika orang tua cepat marah nanti darah tinggi. Lalu mati. Kakek ingin cepat mati?" Tanya Erla.

"KAUU HEII KEMARILAH." Kakek Pecinta Koran melepaskan sepatunya dan melemparkannya ke arah Erla.

"Tidak kena. Semoga cepat ompong ya Kek HAHAHA.." Erla berlari membawa kotak hitamnya ke kamar. Kakek Pecinta Koran langsung mengejar tapi langsung dihentikan Paman Jeri.

"Tuan Anda sudah 'tua'. Saya mohon jangan lari-" Ucapan Paman Jeri terpotong.

"KAU?! Sama saja dengannya! Aku tidak setua itu, aku tidak ompong, dan aku tidak darah tinggi! Kemari Kau!!" Marah Kakek Pecinta Koran dengan membawa sepatunya mengejar Paman Jeri. Berakhirlah dengan kejar-kejaran di ruang tamu yang sangat luas di Mansion itu.

Mafia Girl Transmigration ✓Where stories live. Discover now