| 35

141K 12.9K 1.9K
                                    

Wajib follow!!

@_pmahar
@wattpadmahar
@galaksiiagl
@araacaramell
@barastvno
@darrelorion
@kanayaanglc
@birumaheswara
@pancamgntr
@naraalc
@kinansykr
@bimaandromeda

Tembus 1k vote + 500 komen double up. Bisa?

Jgn lupa vote+komen👍🏻

Darrel menelan salivanya susah payah. Cowok itu meletakkan lagi kunci motornya dan membuka sepatunya.

"Oke nggak jadi reuni mantan."

Naya menyipitkan matanya, "Kenapa? gak ada bensin? aku isiin."

"Nggak. Full tank."

"Oh gitu...terus kenapa? belum mandi?"

"Gak mandi juga masih ganteng." balas Darrel kesal.

"Terus-"

Cup

Naya membelalakkan matanya dan memegangi bibirnya. Tangan kirinya ia gunakan untuk mencubit tangan Darrel, "APAAN SIH!"

Darrel menggedikkan bahunya dan menekan remote TV. Ia melirik Naya yang masih mengusap bibirnya sendiri dengan ekspresi kesalnya.

"Darr-"

"Apa lagi? sana buat makan. Aku laper."

Naya menggeram marah. Ia memungut sepatu Darrel dan melemparkannya hingga mengenai bahu cowok itu. Memang ia bercanda apa? perempuan itu berkacak pinggang dan terus saja mengucap istighfar.

"KDRT kamu."

"Oh ya?"

Darrel menyilangkan kakinya diatas meja kaca dan mengangguk. Naya berdecih, lihat sekarang malah seperti bos besar tingkahnya. Dengan kaki dinaikan ke meja ditambah wajah songong dan dinginnya.

Naya mengambil gelas kaca dan bersiap melemparkan ke arah Darrel, tapi ia menahannya. Tidak, ia belum siap jadi janda. Kasihan anaknya nanti dan lagi akan membuatnya malu jika janda ditinggal mati suaminya karena ulahnya sendiri.

Perempuan itu kembali meletakkan gelas ditempat semula. Ia mengatur napasnya berusaha meredakan emosinya terhadap Darrel.

Naya tersenyum kecil. Entah kemana sifat kalemnya, kenapa akhir-akhir ini Darrel memancingnya untuk bersikap bar-bar dan emosian, "Mau makan apa?" tanyanya.

"Kamu." jawab Darrel asal.

"DARREL AKU SERIUS!!"

Darrel tertawa pelan dan menyandarkan tubuhnya ke sofa, "Aku serius."

"TERSERAH."

Tawa Darrel langsung pecah saat Naya membenturkan kepalanya ke pintu kulkas, tidak kencang memang tapi lumayan berbunyi jedug. Ia berdiri dan mengangkat tubuh perempuan itu ke meja pantry.

Tangannya terulur mengusap-usap bekas benturan tadi dan meniupnya, "Jangan gitu lagi Mama. Nanti anak kita ikutan stres."

"Ih najis."

Darrel menatap Naya tajam dan menyentil bibir perempuan itu, "Jangan songong. Dijaga ucapannya."

"Nyebelin kamu. Minggir!"

"Mau kemana?"

"Suka-suka akulah!"

"Kemana?"

"Suk-"

"Kanaya!"

Naya menundukkan kepalanya takut. Perempuan itu memilin ujung sweater Darrel, tak lama terdengar jika perempuan itu sesegukkan. Darrel menghela napas panjang dan menangkup wajah Naya.

Darrel My Bad Husband [Terbit]Where stories live. Discover now