satu langkah

5.7K 486 18
                                    

#enjoy the story#

Ini hari sabtu,aktivitas sekolah maupun perkuliahan diliburkan,sebagian besar orang-orang menggunakan kesempatan ini untuk berlibur,sekedar melepas penat dari kesibukan belajar,namun hal ini tak berlaku bagi ketiga remaja keturunan Haris Avander,
Liam,Piter,dan Erza lebih memilih menghabiskan hari libur mereka di dalam rumah,bukan tipe pemalas ya,mereka di rumah nggak cuma rebahan aja,dari pagi buta ketiganya sudah disibukkan dengan kegiatan ngegym di ruangan khusus olahraga,dilanjutkan membersihkan rumah,karena maid diliburkan ketika hari sabtu dan minggu.

Kata Erza bersih-bersih di waktu libur tak buruk untuk refresing,agak berbeda dari yang lain memang,tapi tak ada salahnya kan?
Contohnya saat ini Erza sedang memangkas tanaman sedemikian rupa membentuk pola yang indah,Piter yang sedang menyiram tanaman dan Liam yang sedang mencabuti rumput,mereka hanya memakai kaos tanpa lengan dan celana olahraga,ketiga saudara ini memiliki badan yang cukup bagus karena pola hidup sehat yang mereka terapkan.

................

Di dalam kamar bernuansa putih itu nampak seorang remaja yang masih setia menutup matanya,namun tak lama kemudian mata itu terbuka,ia mendudukkan dirinya sambil menelisik sekitar kamar,
Ya remaja ini Atta,anak bungsu keluarga Avander,ah dirinya baru ingat kalau semalam ayahnya bilang ia akan tinggal bersama sang paman ketika sang ayah dinas ke jepang,tapi ia bersikeras ingin tinggal bersama abang-abangnya,,tapi tunggu ini beneran rumah yang ditinggali abangnya kan?pasalnya sang Ayah pun ragu kalau Atta bakalan tinggal bareng tiga Abangnya,
Untuk memastikan,Atta beranjak menuju ke jendela lalu menyibak kelambu yang menutupi kaca jendela,bisa ia lihat ketika Abangnya sedang berkebun?senyumnya mengembang seketika,tanpa mencuci muka ia langsung beranjak menuruni tangga guna menghampiri abang-abangnya.

.........

Kini Atta sudah sampai di luar,bisa ia lihat Abangnya yang sibuk dengan kegiatannya masing masing.

"Abang!!!"
Panggil Atta,namun tak satupun yang menengok ke arahnya ,bibir Atta otomatis maju,pertanda dirinya sedang kesal,eii tapi dia tak akan menyerah sampai disini ya.

"bang Eja lagi ngapain bang?"
Atta mulai penghampiri Erza yang serius dengan gunting tamannya tanpa mempedulikan keberadaannya,
"bang oey,bang Erza!?lagi ngomong ini Ataa"
Tetap tidak ada jawaban,akhirnya ia nyerah ngomong sama Erza,kemudian menghampiri si Liam.

"hus hus,bang Liam lagi ngapain?"
Lagi lagi tak ada sahutan,atta emang kudu sabar extra kalo gini,berasa hidup sama patung dia ih.

"bang Liam ,Atta bantuin mau?"
Tanyanya lagi,namun tetap tak ada sahutan,Atta ikut berjongkok di depan Liam kemudian ikut mencomoti rumput sambil tersenyum cerah,namun lama lama ia bosan juga kalo cuma diem gitu.
Ia berdiri lalu berjalan ke arah Piter yang lagi menyirami tanaman.

"bang Piteeerrr,lagi ngapain nih?"
Tanyanya sedikit ngegas,ia yakin,pasti lagi-lagi tak mendapat jawaban,namun sepertinya dugaannya salah.

"brisik jangan gangu"
Piter menjawabnya wahh,Atta tak bisa menahan senyuman,ia sungguh bahagia,kemudian tangannya terulur ke air mengalir dari selang yang Piter pegang,Pitir jadi mengernyit heran.

"tadi belom cuci muka hehehe"
Iih kok lucu!Piter jadi gemas sama atta,tapi yagitu,jaim.

Sedari tadi Atta hanya jalan kesana kemari sambil merecoki abang abangnya,sampai saat ini ia masih sibuk berceloteh tanpa adanya sahutan dari ketiga abangnya,kini semuanya sudah masuk ke dalam rumah,Liam bersiap-siap untuk memasak,Piter duduk di depan televisi dan Erza naik ke kamarnya,Atta jadi bingung mau ngikutin yang mana,

Akhirnya atta memilih mengikuti lia2m ke dapur
"bang Liam,lagi ngapain?masak ya?"
Basa-basinya bikin greget emang si Atta ini.

"bang Liam mau masak apaan?sini biar Atta bantuin!!"
Atta begitu antusias membantu,Liam jadi tidak tega,ia kemudian menyodorkan daun bawang dan pisau ke arah Atta,meskipun tanpa senyum sedikitpun.

"bang Liam keren,bisa masak kaya Ayah waah,Atta aja nggak bisa masak,tapi Atta tetep keren hehe"
Atta ngomong sambil selesaiin pekerjaannya,namun sedari tadi Atta rasa rasanya cuman ngomong sendiri,sekarang masakan Abangnya sudah matang,temanya merah merah,pasti sungguh pedas,waah Atta jadi ngiler liatnya,saking banyaknya ngelamun Atta sampai tidak sadar kalau abangnya sudah mengangkuti makanan ke meja makan.

"Piter,Erza makan!"
Cuma itu kata yang di dengar Atta,ia jadi murung dan sungkan ikut bergabung di meja makan,dirinya hanya berdiri di dekat pintu dapur dan menunduk dalam,ia lapar,tapi bagaimana nanti kalo dia di usir?atau nggak dicaci!!oh no!Atta nggak bisa diginiin!!

"heh ngapain berdiri disitu,makan."
Itu suara Piter mengintrupsi Atta yang malah berdiri mematung di dekat dapur
,senyum manis mengembang di bibirnya,ia kira dia tak akan diajak makan,eeh ternyata salah,kan Atta jadi ngerasa bersalah karena udah berfikir yang enggak enggak.

"hehe maapin Atta ya abang-abang"
Perkataan Atta mengundang pertanyaan bagi ketiganya,Atta yang pahampun langsung melanjutkan perkataannya.

"hehe tadi Atta udah negative thinking,kirain Atta bakalan nggak di kasih makan,atau nggak diusir hehe"
Astagaa polos sekali adiknya ini,rasanya Liam sungguh gemas,pi2ter ingin mencitas Atta saat ini juga,dan Erza yang sudah menggigit pipi dalamnya.

"waaah makanannya merah bangetttt!pasti pedes!atta nggak akan nemu ini makanan karo di rumah Ayah yes!!"
Atta sangat menyukai makanan pedas,tapi ia dilarang memakannya,kemungkinan abang abangnya belum tau,pasti tidak akan melarang.


"Atta boleh ambil semuanya kan bang!?"
Tanyanya penuh harap pada liam,jangan sampai ia tak diperbolehkan makan makanan ini,dia juga sudah sangat lapar.

"hm"
Setelah mendengar jawaban singkat dari abang tertuanya,Atta langsung menyerbu makanannya,
Mereka makan dengan tenang,ah ralat minim si Atta sih,mulutnya tak henti mengucap kata "waahhh"sampai membuat heran seisi meja makan.

........

Kini keempat keturunan Avander ini sedang bersantai sambil menonton televisi di ruang tengah,Liam Piter dan Erza di kursi sofa,dan Atta yang glongsiran di karpet bulu,semuanya tengah serius menonton acara,tapi tidak dengan Atta,perutnya rasanya panas dan tidak enak,kan jadi tidak nyaman,
Atta pun berinisiatif membaringkan tubuhnya,namun baru satu menit sesuatu dalam perutnya bergejolak akan keluar,Atta berlari kencang menuju wastafel dapur.

"huuwekk..uhuk!"
Atta memuntahkam makanan yang tadi ia makan,sungguh perutnya sangat sakit sekarang.
Kegaduhan yang Atta buat mengundang atensi dari ketiga abangnya,mereka bergegas mengikuti Atta.

"ahhhk sa-sakit..."
Atta merintih kesakitan sambil memegangi perutnya.

"hey kenapa?!"
Liam langsung saja mendekati adik bungsunya itu,kepalang panik pas liat muka pucat Atta yang begitu kentara.

"ss-sakit bang..perut Atta ssakit.."

"Piter siapin mobil,bawa Atta kerumah sakit!!"
Piter mengangguk lalu dengan terburu ia keluar rumah guna menyiapkan mobil,Erza sendiri kini tengah memberikan minum kepada adiknya itu

"kenapa bisa gini?!"
Liam dan Erza makin panik ketika Atta tiba-tiba melemas di dekapan liam

"bang ayok angkat!anaknya pingsan!"
Liam buru-buru mengangkat Atta,lalu berlari keluar rumah,dilihatnya pite2r sudah siap dengan mobilnya,

"lah pingsan bang!?"
Kan Piter juga ikut panik,tadi aja semuanya sok ga peduli,giliran liat Atta pucet plus ga gerak,semua auto panik,

"buruan rumah sakit!"
Maklumin aja ya mereka sepanik itu,pasalnya mereka benar benar belum pernah melihat orang yang begitu kesakitan dengan wajah pucat pasi seperti si Atta ini,kalau lihatpun palingan juga nggak peduli,yaiyalah,mereka nggak mau ya dicap sksd,tapi ya nggak gitu sih konsepnya,niatnya emang nggak buruk,nggak mau sksd yekan,tapi kalo liat orang sekarat nggak di tolongin ya salah juga:v apalagi si Atta baru aja semalem tinggal bersama mereka,masa ia udah sekarat aja:) kesannya kek mereka tu manusia terkejam nggak sih?

Tbc....

Dont forget vote😉
Komen juga uhuy kalo mo lanjot uhuy😆
Follow jga my account🤣

fierce brotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang