4. Perjalanan Yang Baru

165 38 6
                                    

Readers semua, eid mubarak all! Maaf lahir batin ya semuanya.

Vote, komen, share!

[TYPO!]

Beberapa tahun kemudian

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Beberapa tahun kemudian...

Pagi itu cukup sejuk untuk sebuah musim kemarau di gurun pasir. Orang-orang menghabiskan banyak waktu di luar, bermain dan menikmati alam. Pasir-pasir berterbangan di sekitar anak kecil yang berlarian.

Di tengah merahnya pasir Memphis, seorang wanita berjalan dengan tenang. Dia mengenakan Garment berwarna putih pudar dan Kalasiris sederhananya. Dia membawa sebuah keranjang dari anyaman di sisi kanannya. Di dalam keranjang itu terdapat madu, minyak-minyakan, tepung, dan herbal lainnya.

Wanita yang tengah berjalan itu memiliki rambut sehitam sayap raven yang mengilap dan sangat lurus, terjuntai sepanjang punggungnya. Kulitnya yang sewarna perunggu bersinar dibawah terik matahari. Mata coklet kayu manisnya memandang anak-anak yang sedang berlarian dengan senyum kecil.

"Lihat! Itu Neferuti!" teriak salah satu anak laki-laki itu, sambil berlari ke arahnya. Senyum mengambang di wajahnya.

"Halo," sapa Neferuti, "Bagaimana luka di kakimu, apa sudah membaik?"

"Ya!" serunya. "Terima kasih, Neferuti. Semua berkatmu."

Neferuti mengusap atas kepala anak itu perlahan, "Kalau begitu berhati-hatilah lain kali. Kau tidak boleh mematahkan kakimu lagi."

"Aku mengerti!" jawabnya. "Apa kau akan pergi ke Per Ankh?"

"Ya, aku harus bertemu Nyonya Hartepak."

"Baiklah, kalau begitu hati-hati!" seru anak itu, kemudian dia melambai dan bermain kembali bersama teman-temannya.

Neferuti balas melambai sambil tertawa kecil. Inilah salah satu alasan kenapa dia menyukai pekerjaannya. Melihat orang-orang tersenyum membuatnya bisa bahagia.

Tangannya tanpa terasa turun ke lehernya, tempat dua buah Amulet tergantng di sana. Senyumnya perlahan menghilang ketika jemarinya menyentuh Mata Horus milik Nekht.

Neferuti menarik napas dalam-dalam, kemudian mengeratkan genggamannya pada keranjang anyaman itu, lalu memutuskan untuk melanjutkan perjalananya.

***


Dia tahu, harinya yang sangat panjang akan dimulai ketika kakinya menginjakkan kakinya di halaman Per Ankh. Akan tetapi, bukan takut yang ia rasakan melainkan semangat dan rasa ingin tahu yang lebih tiap dia berada di sana.

Per Ankh atau Rumah Kehidupan adalah sebuah tempat untuk orang-orang Kemet belajar, terutama bagi Scriber dan Swnw. Di sana, orang-orang akan menulis, membaca, kemudian mempelajari kesehatan, geografi, hitungan, dan hal lainnya. Para biarawan, Swnw dan Wab akan berada di sana hampir sepanjang hari untuk memberikan pelatihan dan pengajaran kepada murid-murdinya.

The Rain on The GrassWhere stories live. Discover now