setelah mereka bertiga sampai tanpa menunggu lagi mereka langsung mengetuk pintu rumah Hyunjin. Padahal ada bel tapi mereka gak nyadar. Mana suara toa Haechan cetar membahana lagi kayak ketawa Lucinta Luna.

Dapat mereka dengar suara seorang wanita yang menjawab salam mereka dari dalam. Tanpa menunggu lama pintu pun terbuka dan menampakkan seorang ibu-ibu sekitar umur lima puluhan sedang menatap mereka bingung. Namun setelah pandangannya melihat ke arah Felix barulah bibi itu mempersilahkan mereka masuk.

"Hyunjin ada bi?" Tanya Felix saat mereka sudah masuk ke dalam rumah Hyunjin.

"Ada nak Felix. Tunggu bibi panggilkan" ucap bibi dan naik ke atas untuk memanggil Hyunjin setelah sebelumnya mempersilahkan mereka duduk.

"Dia nyokapnya Hyunjin?" Tanya Jaemin. Sedangkan Haechan tengah mengamati rumah Hyunjin.

Felix sempat terdiam mendengar pertanyaan Jaemin lalu menggeleng cepat. Tak lama bunyi langkah kaki menuruni tangga terdengar dan mengalihkan atensi mereka.

"Kenapa Lix?" Tanya Hyunjin sambil menghampiri mereka.

Jaemin yang sudah kelihatan panik langsung meghampiri Hyunjin sebelum Hyunjin sampai di depannya.

"Ryujin mana?!" Tanya Jaemin dengan penekananan setiap katanya.

Hyunjin bingung melihat Jaemin yang tiba-tiba bertanya tentang keberadaan Ryujin. Lah yang serumah siapa yang ditanya siapa, Pikirnya.

"Jawab gua bangsat! Dimana Ryujin? Lo yang ngajak ketemuan sama dia tadi siang kan?!" Ucap Jaemin sekali lagi. Hyunjin yang risih kerah bajunya ditarik langsung mendorong pelan pundak Jaemin yang menyebabkan Jaemin mundur beberapa langkah.

"Gua gak tau dimana Ryujin. Kenapa lu malah nanyain ke gue? Dan juga gua sama sekali gak pernah ngajak Ryujin ketemuan tadi. Ponsel gue ajah hilang sejak kemarin, gimana caranya gue komunikasi sama Ryujin?" Jelas Hyunjin dengan lagak agak kesal.

Baik Jaemin maupun Haechan sama-sama kaget. Kalau bukan Hyunjin yang nyuruh Ryujin keluar, terus siapa? Tapi handphone Hyunjin ajah hilang berarti ada orang lain yang ngechat Ryujin menggunakan handphone milik Hyunjin. Ya itu sudah pasti.

Sedangkan Felix masih terdiam di belakang mereka. Dia masih belum mengerti tentang permasalahan yang dibahas Jaemin. Mereka cuma menyuruhnya untuk mengantarkan mereka ke rumah Hyunjin tadi.

"Kalau gitu Ryujin dimana njir?" Tanya Haechan pada dirinya sendiri. Peluh keringat sudah membanjiri wajahnya begitupun dengan Jaemin.

Hyunjin yang bingung lantas bertanya "Emang Ryujin kemana?."

Jaemin melihat ke arahnya lalu menggeleng pelan.

"Gak tau. Dia udah pergi sejak siang tadi dan sekarang belum pulang. Dia tadi pamitnya mau keluar ketemu sama lo. Katanya udah janjian. Dia juga nunjukin roomchat-nya dia sama lo tadi" jawab Jaemin. Kini gantian Hyunjin dan Felix yang kaget.

"Ryujin ilang?"

"Serius njir?"

Haechan berdecak lalu kembali mengusap rambutnya kasar. "Ya serius lah. Lu kira hal kayak gini bisa dikatakan bercanda?"

"Eh tapi serius njir gua sama sekali gak tau Ryujin dimana" Hyunjin begitu panik mendengar jawaban Jaemin tadi. Dengan cepat dia mengajak yang lainnya untuk mencari Ryujin.

Tak lupa pamit kepada bibi dan Appanya yang sedang berada di kamarnya.

Kini mereka ber-empat ditambah anak-anak Stray yang lainnya sudah kumpul di caffe Akram. Tempat terakhir kali keberadaan Ryujin terdeteksi oleh Jisung. Lah kok Jisung? Ya karna Jisung itu Hacker yang dapat melacak keberadaan Ryujin menggunakan handphone milik Ryujin sebelum handphone Ryujin mati.

Hate or love ||Hyunjin&Ryujin||✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang