{12} 💝

71 51 2
                                    

Seorang pemuda terlihat menggeliat di dalam tidurnya. Matanya sedikit terbuka karna terganggu oleh sinar matahari yang berhasil masuk ke dalam kamarnya melalui celah-celah jendela yang gordennya sedikit terbuka. Pemuda dengan mata sipit itu menguap lebar sambil bangun dari tidurnya.

Duduk terdiam sesaat sebelum beranjak dari kasurnya karna masih mengumpulkan nyawanya. Beberapa detik kemudian pemuda dengan marga Hwang itu turun dari kasurnya dan melangkah masuk ke dalam kamar mandi yang berada di kamarnya.

Sekitar 10 menitan dia di dalam akhirnya Hyunjin keluar sambil menggosok-gosokkan handuk pada rambutnya yang sedikit basah. Dia berjalan menuju lemarinya dan mengambil seragam sekolahnya kemudian dipakainya.

Setelah semuanya sudah siap, dia mengambil kunci motor milik Ryujin yang berada di nakas samping tempat tidurnya. Hyunjin terlihat serius memerhatikan gantungan sebuah motor kecil berwarna biru yang terdapat pada kunci motor itu kemudian menyunggingkan senyum kecilnya. Tak lama kemudian pandangannya beralih pada kunci motor lain yang tergeletak di meja belajarnya.

Hyunjin melangkah mendekati kunci motor itu dan memandanginya bergantian dengan kunci motor Ryujin yang berada di tangannya. Kunci motor yang satu itu merupakan kunci motor miliknya yang kemarin dikembalikan oleh appanya setelah di sita hampir satu minggu. Hyunjin seneng akhirnya motornya balik lagi tapi di satu sisi dia juga agak sedikit gak rela kalau motor Ryujin balik lagi ke Ryujin. Maksudnya kan perjanjiannya dalam waktu satu minggu Ryujin harus antar jemput Hyunjin ke sekolah tapi karna Ryujin gak mau antar jemput Hyunjin jadilah Hyunjin yang makai motor Ryujin selama 6 hari belakangan ini. Dan otomatis kalau dia pakai motornya ke sekolah atau Ryujin tau motornya balik lagi alhasil dia gak bisa lagi dong antar jemput Ryujin?. Eh kok Hyunjin jadi kayak gitu sih?.

Hyunjin menggelengkan kepalanya cepat menyingkirkan pikiran konyolnya tadi.hari ini adalah hari terakhir dalam perjanjian dia sama Ryujin. Dan dia memilih tetap memakai motor Ryujin buat hari ini karna biar bagaimana pun masih ada satu hari dalam perjanjian mereka.

Hyunjin mengangguk mantap menyetujui pikirannya. Dia berjalan keluar dari kamarnya dan bersiap-siap menuju sekolah.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Oh jadi selama hampir satu minggu belakangan ini lo berangkat plus pulang bareng sama Hyunjin?"

"Gak kok, gue juga kadang bareng ama Jaemin"

Jaemin mengangguk mengiyakan perkataan Ryujin. Sekarang mereka sedang berjalan dikaridor. Mereka habis dari kantin tapi mumpung jam istirahat diperpanjang karna guru2 pada rapat jadilah mereka berkeliaran diluar kelas.

"Tapi tadi bareng Hyunjin" Ryujin mendengus kesal ketika mendengar Jaemin bersuara tadi.

"Kalau bukan karna perjanjian sialan itu gue gak bakal sudi boncengan sama dia. Apalagi sampai minjamin motor gue hampir seminggu penuh sama dia" ucap Ryujin dengan nada kesalnya.

"Ya lo gak boleh gitu Ryu. Dia kan juga udah nolongin lo pas lo jatuh dari motor waktu itu" perkataan Jaemin barusan langsung membuat Samuel dan juga Haechan menatap khawatir pada Ryujin.

Kenapa si Jaemin bisa tau kalau Ryujin itu pernah jatuh dan ditolongin sama Hyunjin dan juga perihal perjanjian Hyunjin dan juga Ryujin?, itu karna waktu Hyunjin ngantar Ryujin pulang sehabis jalan-jalan sendirian waktu itu tuh ada si Jaemin di balkon kamarnya. Dan dia ngelihat mereka berdua jadilah Ryujin nyeritain semuanya.

Hate or love ||Hyunjin&Ryujin||✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang