"Saya masih bisa berpatroli, saya akan istirahat jika sudah ada penggantinya. Saya hanya khawatir, populasi mereka semakin banyak seperti dahulu." alasan yang menjadi kekhawatirannya ia utarakan, Kiriya terdiam.

"Baiklah, itu terserah padamu. Namun, jaga terus kesehatanmu. Untuk lokasi 'dia' aku sudah menemukannya." mata Giyuu membola, sedikit bergetar.

"Anda sudah bekerja keras Kiriya-sama, saya akan mulai menyelidiki tempatnya..." Kiriya mengangguk, ia menatap Giyuu sendu. Perasaan bersalah terkadang selalu hinggap dalam nadi anak itu.

"Giyuu... Gomenn-ne? Seharusnya kau hidup seperti orang normal sekarang, bukan malah terbayang tugas masa lalu. Kami Klan Ubuyashiki benar-benar berterimakasih, dan sekali lagi kami minta maaf." Giyuu menatap ketiganya sendu, tugas yang di emban mereka bahkan lebih berat.

"Kiriya-sama, jika di bandingkan dengan anda, saya tidak ada apa-apanya. Harusnya anda bertiga yang sekarang bisa menikmati hidup seperti anak lainnya, kami umat manusia juga sangat berterima kasih..."

.
.

"Baiklah anak-anak, bapak akan membagikan hasil ulangan milik kalian." ujar Kyojurou selaku guru Matematika, semua murid sudah merasa tegang. Menunggu hasil nilai dari ulangan dadakan.

"Tanjirou, bisa kau bagikan?" Kyojurou meminta bantuan salah satu muridnya, dengan sigap Tanjirou berdiri menghampiri Kyojurou di depan.

"Baik, pak..."

Saat hasil ulangan di bagikan, mereka mendesah semua. Hasilnya sungguh buruk! Bahkan Zenitsu, si pemegang nilai tertinggi hanya mendapatkan angka 7. Ulangan kemarin memanglah sangat susah.

"Lain kali, belajarlah dengan rajin. Mau itu ada ulangan atau tidak. Jangan hanya bermain game, dan hal tidak berguna lainnya. Kalian paham?!" nasehat Kyojurou, semua murid menunduk.

"Paham sensei..." jawab mereka dengan lesu, Kyojurou tersenyum.

"Baiklah, ayo kita lanjutkan ke materi berikutnya."

.

"Materi bapak cukupkan sekian, ingat! Langsung pulang dan persiapkan keperluan kalian untuk besok." perintah Kyojurou pada anak didiknya, karna besok akan ada perkemahan musim panas di sekolah. Yang mencakup Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, dan juga Sekolah Mengah Atas.

Sekolah Kimetsu Gakuen memang terdiri dari SD, SMP, juga SMA. Dan seperti biasa, setiap tahun mereka akan mengadakan kemah musim panas secara menyeluruh.

"Baik, sensei."

"Hah... Hasil kali ini sungguh buruk!" Zenitsu mengeluh atas nilai yang ia dapat.

"Kau sih enak, masih di atas enam! Lihat, punyaku nilainya di bawah lima!" Aoi mendelik kesal, "Tenang, kau punya teman, aku juga sama... Hahahaha..." sambar Inosuke, Aoi menggelengkan kepalanya.

"Kau ini, nilai jelek malah bangga!" tegur Aoi, yang di tegurpun hanya mengedikkan bahu tak peduli.

"Sudahlah teman-teman, bagaimana jika hari ini kita pergi jalan-jalan?" tanya Kanao, semua terdiam memikirkan tawaran Kanao.

"Bagus juga, aku sudah lama tak keluar." Tanjirou menyahut dengan senyumnya, hampir semua setuju.

"Aku akan belajar saja," semua menatap Zenitsu, "Cih, anak ini. Jangan belajar terus lah... Ayo kita jalan-jalan!" Inosuke yang kesal pada teman pintarnya.

"Kau sudah cukup pintar, ayo jalan-jalan sekarang." imbuh Aoi, "Tapi... Nilai matematika milikku barusan jelek..." keluh Zenitsu lagi,

"Hei, nilai 7 itu sudah sangat bagus. Ayolah kita jalan-jalan." Tanjirou ikut membujuk, Zenitsu nampak menimang lalu mengangguk.

Pengulangan | KNYWhere stories live. Discover now