Bagian 23 ; Rumah Baru

35.7K 4.9K 3.7K
                                    



"Operasinya berjalan lancar, pak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Operasinya berjalan lancar, pak. Tapi maaf, dengan berat hati saya harus mengatakan bahwa ..."

"Ibu Acha tidak bisa kami selamatkan."

Deg!

Seketika tubuh Aro tambah melemas mendengar lanjutan kalimat dari Dokter. Deraian air mata mengalir dipipi Aro dan tubuhnya luruh kembali ke lantai.

"Nggak ... Nggak mungkin, Cha ..."

"Aro." Tepukan di bahu Aro membuatnya tersadar. Seorang wanita mengenakan dress biru tua tiba-tiba sudah duduk disebelah Aro.

"Gimana?" tanya Amanda.

Aro langsung menoleh kearah lampu Operasi yang masih menyala, tanda bahwa istrinya masih berjuang didalam sana.

Untung cuma mimpi_batin Aro.

Aro kembali menatap Amanda, lalu menggeleng kecil.

"M-mama kok udah pulang?"
"Pagi tadi rencananya mama emang mau pulang, tapi papa belum bisa pulang karna masih ada kerjaan di Surabaya. Pas mama pulang dikasih tau sama mbok Inah, katanya Acha dibawa kerumah sakit, trus mama langsung kesini." Jelas Amanda. "Dari tadi mama manggil kamu, tapi kamu nggak denger.  Mikirin apa?"

"Enggak, ma." Aro menggeleng. "Berdoa aja. Semoga Acha dan bayinya selamat." Amanda menepuk bahu putranya.

Amanda terlihat bingung mengedarkan pandangan ke sekitar. "Dari tadi mama nggak lihat Ara sama Aksel. Mereka dimana?"

Aro terdiam beberapa detik. "Pulang, ma." Amanda semakin bingung dengan jawaban Aro. "Pulang kemana? Tadi di rumah mama nggak lihat mereka."

"Nggak ada?"

Lo kemana, Ra?_ batin Aro.

"Tapi tadi mereka ikut kesini kata mbok Inah?"
"Iya, ma. Ara minta pulang, mau istirahat katanya," jawab Aro.

Lampu Operasi mati, lima menit kemudian seorang dokter keluar membawa Acha yang masih terbaring diatas brankar. Perutnya sudah tak buncit lagi, yang artinya bayi telah dilahirkan.

"Selamat, pak. Istri bapak telah melahirkan seorang putri yang cantik dan sempurna," kata Dokter yang berhenti di depan Aro. Sementara itu, Acha tetap lanjut dibawa keruang rawat.

Amanda mengukir senyumnya disebelah Aro, ia merangkul putranya dengan bangga. "Selamat sayang."

"Mari, pak. Bu Acha akan dipindahkan ke ruang rawat."

A+ [Kita Kembar]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang