Bagian 9 ; Positif

66.8K 7.1K 5.7K
                                    

Seharian ini Aro melarang Acha turun dari kasur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seharian ini Aro melarang Acha turun dari kasur. Bahkan ia sendiri tak ke kantor hanya untuk mematiskan bahwa Acha tak kemana-mana. Makan pun Aro bawa kemari karna ia khawatir dengan kandungan Acha yang lemah.

"Aku pengen keluar." ucap Acha.
"Tap-"

"Biarin dia keluar Ro. Kandungan lemah bukan berarti harus diatas ranjang terus. Dia malah nggak sehat kalau cuma kamu jaga diatas ranjang. Ajak dia jalan-jalan, keluar kek atau kemana." cerocosan ini datang dari mulut Manda yang baru masuk dengan segelas susu ibu hamil.

"Acha suka coklat? Vanilla? Atau stroberi sayang?" tanya Manda sambil membawa tiga gelas di atas nampan. Karna Manda tak tau apa kesukaan Acha, jadi ia membeli semua varian rasa susu ibu hamil.

"Vanilla ma." jawab Acha. Manda memberika segelas susu berwarna putih, dan Acha meminumnya.

"Udah mama duga. Kamu nggak beliin Acha susu kan? Kamu tu sama kayak papa dulu, pertama kehamilan mama papa nggak beliin susu, malah oma Fina yang beliin." cerocos Manda.
"Sebelas dua belas lah ma. Kan Aro benihnya papa." jawab Aro sambil cengengesan.

"Mama lupa bilang sama kamu tadi. Harusnya sebelum mama ke butik mama jelasin semua ke kamu." ucap Manda pada Aro.

"Aro nggak mau Acha kenapa-kenapa ma." sahut Aro.

"Mama ngerti sayang. Tapi olahraga dan udara segar juga penting buat Acha. Dia nggak harus duduk seharian diatas ranjang lho, apalagi ini udah mau malem." terakhir Manda melihat jam di dinding kamar Aro menunjukkan pukul enam lebih dua puluh sore.

"Acha udah bilang ke Aro tadi ma. Tapi Aro nggak mau denger Acha." Adu Acha setelah menghabiskan susunya.
"Iya-iya Aro yang salah." lirih Aro. Ia menatap Acha. "Aku minta maaf ya?" Acha mengangguk.

"Ya udah. Sekarang kalian tunggu panggilan dari mama. Nunggu papa pulang, trus kita makan sama-sama." ujar Manda.

Aro dan Acha mengangguk. "Mama kebawah dulu." pamit Manda lalu ia keluar dari kamar Aro dan Acha.

"Tuh kan. Apa aku bilang, aku butuh udara segar." omel Acha setelah Manda benar-benar keluar dari kamarnya.

"Iya-iya maaf." Aro merebahkan diri diatas pangkuan Acha. Aro mencium perut Ocha yang masih belum membuncit.

"Assalamualaikum jagoan papa. Lagi apa? Udah bobo ya?" tanya Aro sambil mengelus perut Acha.

Acha yang mendengarnya tertawa. "Dia belum jadi bayi, dia masih segumpal darah." kekeh Acha.

Aro mendongak dan menatap wajah istrinya. "Gapapa. Namanya juga benih."

"Mbok. Bikinin Es ABCD yang di Upin Ipin enak kayaknya. Resepnya Browsing aja mbok." ucap Ara pada salah satu pembantunya di dapur.

A+ [Kita Kembar]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang