Bagian 10 ; Lemah

45.9K 5.8K 3.5K
                                    

"Hamil juga ma?" tanya Aro

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hamil juga ma?" tanya Aro.
Manda menggeleng kecil. "dateng bulan." jawab Amanda lalu ia menyusul Ara ke meja makan.

"Ayo sayang, kita makan." Aro menggenggam tangan halus Acha dan mengajak istrinya ke meja makan.

Kini tinggal Aksel dan Vano yang masih berada di depan kamar mandi, mereka saling tatap satu sama lain.

"Ayo sayang, kita makan." Aksel meniru ucapan Aro.
"Najis." sahut Vano lalu ia segera pergi meninggalkan Aksel.

"Tanam-tanam benih. Tak perlu di baje. Fiki berbudi, Aksel mau punya bayi." Aksel bergumam sambil melangkah kecil menuju meja makan.

"Selamat malam semuanya!" Seru Aksel, ia langsung duduk di kursinya yang ada di dekat sang istri.

"Arka mana?" Manda celingak-celinguk mencari putranya yang belum datang.
"Kelipeti?" Suara itu membuat Manda sedikit terkejut karna tiba-tiba Arka datang dari belakangnya.

"Nggak ada." Sahut Vano. "Kapan sih lo bisa bilang Burger?"

Arka memilih duduk di kursinya. "jelek." jawab Arka.
"Lo yang jelek." sahut Aro kesal.

"Nggak ada. Bibit Sanjaya itu bibit unggul, semua keturunan Sanjaya nggak ada yang jelek." Elak Vano.

"Udah-udah. Makan kenapa sih." Karna kesal, Manda langsung mengambilkan makanan untuk suaminya, ia kini tak lagi mengambilkan makanan untuk anak-anaknya karna mereka sudah punya pasangan masing-masing.

"Ata mana ma?" tanya Arka, karna ia tadi belajar jadi Ata tak bersamanya.
"Ada sama mbok main di kamar." jawab Manda.

Mereka kini menyantap makanan yang disiapkan. Ara terlihat rakus karna dipiringnya ada dua ayam goreng dan beberapa lauk lainnya.

Uhuk!

Aro segera mengambil gelas yang berisi air putih dan menyodorkannya pada Acha. "Tuh kan. Pelan-pelan kalau makan Cha." cemas Aro.

Acha meminum air yang disodorkan suaminya. Sementara Ara menatap dua manusia yang duduk bersebrangan dan sedekat itu.

Ara menoleh menatap Aksel yang sedang menyantap makanan. Diam-diam Ara melayangkan tangannya dan memukul punggung Aksel hingga tersedak.

Uhuk!

Uhuk!

"Tuh kan keselek. Makannya, kalau makan tuh jangan sama piringnya." omel Ara lalu menyodorkan air yang ada di gelas milik Ara.

A+ [Kita Kembar]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang