30 - Puisi Buatan Jim & Jun

7.1K 1.3K 2K
                                    


vote dulu sebelum baca okay! hayu atuh votenya sampe 1k, komennya tetep jangan dibawah 1,5. kalo ada grammar yang salah di english sentences aku, silahkan koreksi aja ya.. my english is not that good, masih perlu banyak belajar. happy reading Prudentirals❤️

.
.
.
.
.

Sometimes good people make bad choices

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

Sometimes good people make bad choices.

It doesn't mean they are bad people,

It means they're human.

—unknown

⚪⚪⚪

"Ngab ke sini ngab, gua nemu ikan nih!"

Tama menarik atensi ketiga orang lain yang tadinya tengah berpencar di sekitaran perbatasan rawa-rawa dan pemancingan. Mereka serempak menoleh pada sumber suara—mendapati Tama menyengir riang sambil memutar alat pancing yang benangnya semakin pendek hingga terpampanglah seekor ikan nila berukuran sedang. Sudah setengah jam dia duduk dan umpannya baru termakan sekarang.

"WIDIHH!"

Hampir sembarang melempar ember berisi ikan cupang yang berhasil ditangkap, Emin semangat berlari selepas ember tersebut berpindah tangan pada Tehjan yang sigap menanggapi. Ekspresi Ujin yang memegang penyaringan di samping Tehjan langsung merengut, dia sudah susah payah ngobak dengan semangat 45, eh ikannya hampir terlepas lagi gara-gara Emin si biang sontoloyo.

"Ngab mana ngab ikannya ngab?? Ogut mau lihat, dong!" Iya, kalimat itu keluar dari mulut Emin. Entah sudah berapa banyak kosa kata gaul yang dia hapal di luar kepala melebihi rumus matematika yang sekadar aljabar saja dia tidak bisa.

"Nih, cuy! Bentar gua mau lepasin dari kailnya dulu!"

Semangat makin membara, Emin menambah kecepatan berlarinya usai Tama membalas. Suasana pemancingan tempat mereka berada tersebut cukup sepi pada pergantian siang hari menuju petang kali ini, hanya ada dua orang bapak tua yang tidak dapat dikenali—kemungkinan besar mereka berasal dari desa sebelah sebab lokasi pemancingan ini cukup terkenal dari mulut ke mulut.

Sandal jepit swallow warna ijo tai kebo yang alasnya sudah menipis karena terlalu sering Emin kenakan nyaris menyebur ke empang—gelagat larinya terlalu jabrah, sempat terepeleset sejenak hingga sisi kolor bergambar wajah tampan Sasuke itu sisi kanannya terkena lumpur di pinggiran rawa. Tapi yang namanya Emin, mau cobaan menerjang sebagaimana pun juga, dia akan mendahulukan tertawa.

"Si bocil kalo jalan gak pernah bener. Lu tuh dikasih mata ada fungsinya! Kalo gak ada fungsinya namanya mata ikan!" Tama sedikit mengomel, membelah fokus antara ikan yang dia masukkan ke ember dan juga Emin yang dengan santai tak mempermasalahkan noda cokelat yang membekas pada celana bocah itu.

KKN [ bp × boys ] ✓Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon