18 - Canggung Berduaan

20.6K 2.4K 4.6K
                                    

"This is why I lock away my emotions, because once I set them free, I fall hard

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"This is why I lock away my emotions, because once I set them free, I fall hard."

⚪⚪⚪

"Sumpah, sejuk banget ya gak sih?"

Jennie merentangkan sebelah tangannya seraya memejamkan mata sejenak, menghirup udara pagi yang begitu segar--dihiasi dengan suara air mengalir yang masuk begitu sopan ke gendang telinga. Sedangkan Jisoo, Rose, dan Lisa yang berjalan berjejer di sampingnya pun ikut mengangguk setuju, memampangkan senyuman tatkala mulai terhanyut pada suasana indah kampung kecipir di pagi hari.

Keempat gadis itu tengah menenteng keranjang cucian masing-masing, mereka mau nyuci di kali pagi ini. Mumpung mereka ada prokernya siang nanti. Anak cowoknya malah lanjut ngebo setelah pulang solat subuh dan sarapan sayur asem ft. tempe mendoan buatan Chef Jennie--Bu Euis belum juga pulang dari rumah saudaranya, padahal udah lewat seminggu kayak yang dia bilang.

"Kalo di Jakarta, baru keluar rumah satu langkah aja udah denger klaskson bajay, asep nabun tetangga, bau sampah, dan tintinan motor astrea." kata Jisoo yang jalan di samping Rose.

Lisa yang mendengarnya pun langsung natap Jisoo terang-terangan, "Rumah lo di kolong jembatan apa gimana?"

"Ppftttt.." Jennie dan Rose kompak menahan tawa, tadinya Jisoo baru mau berancang merentangkan tangan untuk menikmati atmosfer pagi hari kayak Jennie, eh mukanya langsung kecut gara-gara celetukan Lisa.

"Ya kali! Emang di muka gue ada tampang-tampang gembelnya apa, ha?!" Jisoo mengangkat dagunya, dia berjalan ke deket Lisa di paling pojok.

"Yee lagian lo ada-ada aja. Mana ada satu langkah keluar rumah disuguhin knalpot bajay. Gue satu langkah keluar rumah disuguhinnya keset tuh." balas Lisa lagi, bikin Jisoo diem sejenak sambil dalem hati ngomong; lah bener juga ya jingan.

"Keset yang ada bacaan welcomenya kan Lis?" timpal Rose nampak tertarik.

Lisa malah menggeleng, "Salah sih. Keset di rumah gue bacaannya 'mantan' biar gue nggak lupa buat injek-injek terus tiap hari."

Selanjutnya gelak tawa keras terdengar dimana Jennie dan Jisoo cekikikan bersamaan. Rose awalnya diem, dia mikir sejenak sampe bener-bener tau apa point yang dimaksud Lisa barulah dia ikutan terkekeh--tidak sekencang Jennie dan Jisoo karena yah, emangnya apa yang mau Rose tawain? Kalo Jennie sama Jisoo sih udah jelas ketawa karna punya mantan yang bisa aja lebih dari lima jari. Kalo Rose? Pacaran aja nggak pernah. Yang perlu ditertawakan di sini malah harusnya ke-konsistenan Rose yang jomblo dari orok sampe sekarang.

"Gak boleh nistain mantan gitu Lis, seenggaknya dulu kita pernah di bahagiain." nasihat Jennie.

"Ah kagak-kagak. Mantan gue miskin-miskin, yang ada diajak melarat gue dulu." elak Lisa tidak setuju.

KKN [ bp × boys ] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang