After

4.9K 758 67
                                    

"Jadi begitulah, asal muasal Bulan yang sesungguhnya. Juga purnama yang sekarang tak lagi istimewa."

"Woah.. padahal pasti keren kalau sekarang purnama memiliki warna warni seperti dulu.."

"Ya. Dan bayangkan kalau manikmu memiliki jenis warna tertentu-"

"Tapi jodohmu ditentukan dari warna tersebut."

Hening.

Semuanya terdiam. Menghela nafas resah, seakan setuju dengan minus yang dipaparkan dalam sejarah sang Bulan.

"Tapi aku penasaran.
Kalau Liam-nim menghilang, itu berarti makhluk dengan heterochromia tidak akan ada sampai sekarang kan?"

"Huh?! Di belahan negara barat masih ada yang memiliki manik hetero!"

"Makanya aku tanya! Apa itu berarti Liam-nim tidak mati? Atau terlahir kembali?"

Orang dewasa di depan kelas sontak tertawa. Memuji kecerdasan logika murid-muridnya sebelum bertepuk tangan sendiri.

"Dengar.
Mungkin dunia bisa berubah. Tapi takdir tidak."

"..ne?"

"Tuhan itu mutlak."

"Oh, oh!
Pangeran dan pendampingnya bertemu lagi di kehidupan lain pasti! Namun kali ini, mereka berjodoh sebagai manusia biasa. Kemudian Liam-nim lahir kembali tapi tetap dalam keadaan istimewa karena dia keturunan baru heterochromia dari masa lalu!"

"Mungkin."

"AAAAHHH~"

Seru kecewa anak-anak dibalas kekehan semata oleh sang guru. Karena waktu memang sudah habis. Bel pulang berbunyi, dan perpisahan sementara harus terjadi.

"See you again."

"Yes, ssaem~"

"Aku heran kenapa kau selalu menyempatkan diri menceritakan sejarah, padahal kau guru bahasa."

"Astaga, kau mengagetkan ku!"

"Cha."

"Kkkk~ gomawo."

Kotak pipih yang dijulurkan padanya diterima. Kemudian lanjut berkaca sambil perlahan mengambil lensa yang menempel di mata, sehingga kini terpapar lah dua warna yang berbeda.

Namun biasa bagi orang sekitar.

"Jadi gimana? Apa Liam-nim terlahir kembali dengan orang tua yang sama, Yukwan-ssaem?"

"Mana ku tau, paboya."

"Orang tua mu punya nama yang sama dengan karakter di sejarah bulan."

"Kau masih mencurigai kalau aku adalah Liam?!"

"Hm."

"....."

".........."

"Kalau begitu kau adalah anak si brengsek Kim-"

"Yah! Ayahku kebetulan saja punya nama yang sama dengan si brengsek Kim dalam sejarah!"

"Ne, KIM Giyuu-ssi! Bahkan kau juga kebetulan punya nama yang sama-"

"Oke, lupakan! Aku tidak akan tanya lagi!"

"Bagus."

"Kaja-"

"Tapi..
Aku serius."

"Apa?"

"Soal takdir.
Meskipun waktu terus berulang, di-reset berapa kali pun, kalau takdir sudah tentukan mereka berjodoh, maka tak ada yang bisa ganggu gugat. Kapanpun masanya."

"That's why our parents.."

"Ne."

"....."

"........"

"Jadi, apa itu berarti kita juga jodoh?"

"Kita saudara, Giyuu sayang."

"Oh, ayolah!"


-fin-

✓The Moon [VerKwan BxB]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant