0.30

1.9K 239 29
                                    

Byurr

Mengabaikan rasa sakit di perutnya, Jennie tampak menyeburkan diri ke kolam renang untuk menyelamatkan Yewon. Ia sedikit terlambat hingga harus menyelam untuk menarik tubuh Yewon ke permukaan.

Untuk pertama kalinya, kakak-adik itu saling bersentuhan.

Dapat Jennie lihat dengan jelas tubuh adiknya yang tak lagi bergerak. Dengan cepat Jennie membawa Yewon ke permukaan.

Jihyo dan kedua temannya sudah tak lagi terlihat. Ketiga gadis itu pergi begitu saja setelah membuat Yewon tenggelam.

Susah payah Jennie mengangkat tubuh Yewon ke sisi kolam.

"Kau dengar aku? Bangunlah."

Jennie menepuk pelan kedua pipi Yewon yang terlihat tak sadarkan diri. Wajah Jennie berubah panik saat tak ada pergerakan sama sekali dari Yewon. Bahkan wajah Yewon berangsur memucat.

Jennie mendekatkan wajahnya pada Yewon, ia mencoba memberi nafas buatan pada adiknya.

Jika kemarin-kemarin Jennie menyentuh Yewon dengan tamparan di sertai kemarahan. Kali ini ia menyentuh sang adik karna sebuah kekhawatiran yang begitu besar. Entah sadar atau tidak, Jennie yang sering kali mengatakan tidak sudi berdekatan dengan Yewon. Tapi sekarang posisi mereka benar-benar sangat dekat.

"Ku mohon sadarlah." ucap Jennie tanpa sadar. Ia kembali memberi nafas buatan pada Yewon di tengah kepanikannya.

Uhukk

Jennie menghela nafas lega. Ia melihat Yewon yang terbatuk dan mengeluarkan air dari mulutnya. Sepertinya Yewon terlalu banyak menelan air kolam.

Pandangan Yewon sedikit buram. Tapi ia bisa mengenali wajah seseorang di hadapannya. Meski setelah itu ia kembali kehilangan kesadarannya.

Yeri berlari menyusuri koridor, tujuannya adalah ruang kesehatan. Seorang guru memberitahu dirinya jika saudarinya mengalami insiden di kolam renang sekolah. Yeri berlari begitu saja tanpa mendengarkan penjelasan lebih lanjut dari guru. Bahkan ia belum tau siapa yang di maksud guru itu.

Yeri membuka kasar pintu ruang kesehatan, membuat beberapa petugas di sana terkejut dengan kehadirannya.

"Di mana saudariku?"

Salah seorang petugas membuka tirai di sebelahnya, disana Yeri dapat melihat sang kakak yang terbaring di atas bangsal.

"Kak Jennie!"

Pekikkan Yeri membuat Jennie mengerjapkan matanya. Ia melihat sang adik menatapnya dengan tatapan khawatir.

"Apa yang terjadi? Kakak baik-baik saja?" tanya Yeri panik.

Jennie tampak berusaha untuk duduk. Yeri yang melihat pun segera membantu sang kakak.

"Aku baik-baik saja, tapi Yewon..."

Yeri terlihat mengerutkan keningnya saat sang kakak menyebut nama Yewon.

"Tadi dia tenggelam, dan sekarang sedang di bawa ke rumah sakit."

Yeri membulatkan matanya. Segala pertanyaan yang tadi muncul di kepala Yeri mengenai apa yang terjadi dengan kakaknya, kini berubah menjadi kekhawatiran yang luar biasa pada Yewon.

......

Irene melangkah dengan tergesa-gesa memasuki gedung rumah sakit milik kakeknya. Baru saja ia mendapat kabar jika salah satu adiknya masuk rumah sakit. Irene mempercepat langkahnya saat melihat dua gadis duduk di depan ruang UGD. Irene juga melihat bodyguard Yewon tampak di sana.

"Kalian baik-baik saja?" tanya Irene saat sudah sampai di hadapan kedua adiknya. Sungguh ia benar-benar khawatir hal buruk menimpa kedua adiknya.

Pintu ruang UGD terbuka. Jennie lebih dulu beranjak untuk menghampiri Dokter.

HATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang