-004

10.6K 1.5K 81
                                    

—————

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

—————

Ochi memandang kertas di depannya yang berisi beberapa soal matematika yang diberikan oleh Bu Vela tadi. Kemudian ia segera mengerjakannya dengan mudah karena ia dulu sangat menyukai mata pelajaran matematika sehingga sampai sekarang ia masih ingat rumus-rumusnya.

Hanya membutuhkan waktu lima belas menit, Ochi telah menyelesaikan soal-soal matematika tersebut. Lalu ia menaruh alat tulisnya di atas meja. Ia menopang kepalanya dengan tangannya di meja sambil menatap teman-temannya di sekelilingnya yang merasa frustasi mengerjakan soal matematika ini. Sementara Deron menganga lebar menatap Ochi yang sudah menyelesaikan soal-soal dengan cepat.

"Lo udah selesai?" Tanya Deron kepada Ochi.

"Udah," balas Ochi sambil menganggukkan kepalanya.

"Boleh lihat gak?" Tanya Deron sambil meringis.

"Silahkan lagi pula ini bukan ulangan kok." Ochi memperbolehkan Deron untuk melihat jawabannya. Dengan senang hati Deron mengambil kertas jawaban dari Ochi dan segera menyalinnya.

Deron melirik gadis di sampingnya yang cantik, pintar, dan baik. Rambutnya yang digerai dengan poni yang menutupi jidatnya, bibir berwarna pink yang tipis, matanya agak sipit membuatnya imut. Deron sangat beruntung mempunyai teman sebangku sepertinya dan ia berharap semoga gadis itu betah dengannya.

"SELAMAT PAGI BU," sapa seorang laki-laki yang baru saja memasuki kelas yang diikuti dua temannya di belakang. Mereka bertiga berpenampilan seperti anak badboy karena kemejanya tidak di kancing dan terlihat kaos polos, sepatunya tidak sesuai dengan warna sekolah, bahkan salah satu dari mereka yang memakai tindik di telinganya.

"Kalian darimana saja hah?! Kenapa tidak mengikuti pelajaran dari awal? Pelajaran ibu tinggal tiga puluh menit lagi," ucap Bu Vela.

"Yang penting kita masih niat belajar di pelajaran ibu," sahut temannya membuat Ochi membulatkan matanya lebar melihat orang itu yang sudah tak asing baginya.

"Oscar, Mosha, Max," geram Bu Vela.

"Iya Bu?" Jawab Max dengan tampang tak berdosa.

Bu Vela menghela napas dan berusaha untuk tidak emosi saat ini, "Silahkan kalian bertiga kerjakan soal ini dengan waktu yang tersisa," Bu Vela menyodorkan lembar soal kepada mereka bertiga. Kemudian mereka segera menerimanya dan duduk di bangkunya masing-masing untuk mengerjakannya.

Gue bayar mahal-mahal sekolah tapi tuh anak malah bolos batin Sharren/Ochi memandangi terus Oscar, anaknya saat di depan sampai di duduk bangkunya.

"Deron," panggil Ochi kepada Deron yang masih menyalin jawabannya.

"Apa?" Tanya Deron.

"Mereka sering kayak gini ya?" Tanya Ochi dengan rasa penasaran karena ingin tahu kebiasaan anaknya selama di sekolah.

Teenager? [END]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora