Dissapointed

14 2 0
                                    

Esoknya saat pagi aku merasa diriku sudah membaik, dan bersiap untuk pergi ke sekolah, tapi Kak Sehun datang, menyuruhku untuk mengganti pakaian, Kak Sehun bilang dia ingin memeriksa lukaku, seingatku seperti itu. Aku mengiyakan saja permintaannya, aku tidak mau berdebat dengannya.

Setelah sampai di tujuan, aku merasa ini bukan rumah sakit seperti kemarin, ini seperti klinik kecil, aku tidak berpikiran macam macam saat itu. Aku hanya menuruti Kak Sehun saja.

Aku menunggu dengan Kak Sehun di ruang tunggu, menunggu giliranku untuk di panggil, cukup lama menunggu akhirnya giliranku di panggil.

Kak Sehun menyuruhku masuk sendiri tanpa di temani olehnya, aku masuk kedalam ruangan, aku merasa aneh dengan semua peralatan di dalam ruangan ini, terdapat tempat tidur khusus untuk ibu melahirkan. Dan aku baru tersadar aku datang kemari bukan untuk memeriksakan lukaku, tapi untuk menggugurkan kandunganku, aku hamil.

Tanpa pikir panjang aku berlari keluar meninggalkan ruangan itu, saat keluar aku melihat Kak Sehun sudah melihat ke arahku, Kak Sehun segera berlari dan menarik tanganku untuk masuk kembali ke ruangan itu. Sampai akhirnya aku di bius oleh suster, seingatku begitu.

⚪️⚪️⚪️

Aku tersadar, terbaring menggunakan baju khusus yang ada di klinik tersebut, aku mengerjap ngerjapkan mataku, ada Kak Sehun di sebelahku, ingin sekali aku langsung menampar pipinya, tapi aku sangat lemas, untuk mengedipkan mataku saja rasanya berat sekali.

Setelah benar-benar sadar, dan memiliki cukup tenaga aku bangun untuk terduduk, aku melihat Kak Sehun menatapku, ada air mata yang keluar dari manik Kak Sehun. Aku tak mau menatapnya, aku memalingkan pandanganku.

Kak Sehun menggendongku, aku sudah diperbolehkan pulang, dan jangan beraktifitas yang berat-berat katanya, aku  masih tidak berani menatap Kak Sehun aku tidak mau menangis, menangis itu melelahkan.

Saat di mobil, Kak Sehun menurunkanku di sebelah kursi pengemudi dan dia berputar untuk duduk di kursi mengemudi, Kak Sehun tidak langsung menjalankan mobilnya, dia menatapku sangat dalam.

"Kakak minta maaf Ly," ucap Kak Sehun.

Aku tidak menjawab, aku diam.

"Kakak gatau harus bilang apa lagi sama kamu, tapi Kakak sayang sama Lily, sayang banget, Kakak gamau kehilangan kamu, cuman kamu yang Kakak punya," ucap Kak Sehun, dia memelukku, menangis di pundakku, aku yang memang bodoh atau bagaimana aku tidak mengerti, aku memeluknya kembali, aku baru merasakan pelukan Kak Sehun kembali, yang sudah lama tidak aku rasakan.

"Tapi Kak Sehun jahat, aku hamilpun Kak Sehun ga ngasih tau aku, itu anak aku Kak," masih dalam pelukan itu aku berbicara pada Kak Sehun.

"Kakak gamau kehilangan kamu Lily, Kakak gak mau kamu putus sekolah, sekarang udah gausa kita bahas," Kak Sehun melepaskan pelukannya dan menjalankan mobilnya.

Aku benar benar tidak mengerti jalan pikir Kak Sehun, aku merasa bersalah karena merasa membunuh seseorang yaitu anakku sendiri, yang akupun tidak tahu anak siapa itu.

Tapi itu anakku, dia ada di tubuhku, milikku, dan bisa bisanya Kak Sehun menyingkirkan anakku dengan semudah itu, aku tidak mengerti dengan Kak Sehun.

Diperjalananpun aku kembali menangis, mengingat bahwa aku merasa aku telah membunuh anakku sendiri.

⚪️⚪️⚪️

Kak Sehun menggendongku dan membawaku ke kamar.

"Istirahat, jangan banyak gerak, Kakak ada urusan, makanannya Kakak taro di meja belajar kamu ya?" ucap Kak Sehun.

Aku hanya mengangguk tanpa menatapnya, lalu dia berlalu meninggalkanku sendirian di rumah. Aku kembali menangis, memegang perutku yang rata itu, masih tidak menyangka bahwa aku hamil, dan aku membunuhnya.

Dalam lamunanku, aku sepintas mengingat Kak Bian, lalu dengan cepat aku menghubunginya, aku ingin Kak Bian tau akan ini, aku ingin mengeluarkan segala keluhanku, dan hanya Kak Bian yang mau mendengarkan itu.

Halo? Kak Bian?

Iya Ly?

Kak Bian sibuk?

Engga, ada apa?

Kakak ga kerja?

Kerja, tapi lagi nyantai kok, kenapa?

Kakak bisa ke rumah Lily ga?

Bisa, sebentar lagi Kakak kesana ya? mau di beliin apa?

Gausah, aku cuman pengen ngobrol sama Kak Bian aja.

Yaudah sebentar lagi Kakak kerumah ya?

Makasih Kak Bian udah luangin waktu buat Lily

Sama sama Ly

Kak Bian selalu punya waktu untukku, dia selalu berkata dia tidak sibuk, ya bagaimana tidak, dia adalah pemilik perusahaan jam tangan terkenal, jadi dia bisa santai mungkin, aku tidak mengerti tentang itu, oh iya, brand nya pun sudah hampir banyak masuk ke negara negara lain.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 04, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

SIN - BaekhyunWhere stories live. Discover now