Part 12

216 57 2
                                    

Kelas Transfigurasi hari ini, meski sulit, rasanya akan lebih baik dibanding kelas yang akan mereka hadiri sore nanti.

Mengubah kumbang menjadi kancing baju bukanlah hal yang mudah bagi Rose. Apalagi Harry dan Ron.

Harry tampak kesal ketika dia hanya berhasil mengubah setengah dari kumbang itu menjadi kancing. Sementara Ron, jauh lebih parah. Karena tongkatnya rusak dan terus-terusan mengeluarkan kepulan asap hitam dengan bau telur busuk saat digunakan, dia tak sengaja menggencet kumbangnya hingga mati.

Meski Professor McGonagall akhirnya memberikan seekor kumbang baru, tapi wajah guru itu terlihat tak senang. Hermione yang duduk di sebelah Rose, beda lagi. Dia berhasil mengumpulkan segenggam kancing baju dengan mudahnya.

"Kau tentu tak mungkin berlatih selama dirumah. Kita dilarang menyihir." Rose menatap kancing-kancing yang tergeletak di meja Hermione.

Gadis itu tersenyum. "Kau benar, Rose. Tapi berlatih tanpa tongkat sihir tak akan membuatmu mendapat surat peringatan dari kementerian."

Di akhir pelajaran, Rose harus puas hanya dengan tiga kumbang yang berhasil diubahnya menjadi kancing baju. Dia memasukkannya ke saku jubah, kemudian bersama Hermione, pergi menghampiri Ron dan Harry.

"Tolol... Tak berguna!" Ron melempar tongkat sihirnya ke meja.

"Tulis surat ke rumah. Minta ganti." Harry memberi saran yang menurut Rose sama sekali tak membantu.

"Oh yeah, supaya aku dikirim howler lagi." Ron menatap Harry kesal. "Salahmu sendiri tongkatmu rusak!"

Rose menahan tawa melihat Ron menirukan cara bicara ibunya yang sedang marah. Rupanya anak laki-laki itu melihatnya, langsung saja dia sewot. "Diam kau, jangan tertawai aku!"

"Sudahlah, cepat makan siang dan bersiap. Aku tak mau terlambat di kelas berikutnya." Hermione berbalik dan berjalan meninggalkan mereka.

"Semangat sekali dia?" Harry menatap punggung gadis itu.

"Tak usah heran!" Ron yang moodnya belum juga membaik berujar ketus.

Mata Rose menatap selembar kertas yang terjatuh saat Hermione melengang. Sepertinya terjatuh dari selipan salah satu buku Hermione. Rose menunduk dan mengambilnya. Tak ada yang spesial jika kau mengharap sesuatu yang besar. Ini hanya kertas yang bertuliskan jadwal pelajaran mereka selama setahun. Hanya saja...

"Itu milikmu?" Ron tiba-tiba sudah berseru dari belakangnya.

"Bukan. Hermione menjatuhkannya." Rose berbalik dan menunjukkan kertas itu. "Akan kuberikan padanya saat makan siang nanti."

"Apa itu? Dia menggaris bawahi semua pelajaran Lockhart dengan gambar hati kecil-kecil?" Seru Ron. Wajahnya tampak jengah.

Tanpa mereka sadari, seseorang merebut kertas itu dengan kasar. Hermione rupanya kembali ke kelas setelah menyadari ketiga temannya tak mengikuti. Wajahnya merah. Entah karena marah atau malu. Dia langsung berbalik lagi, dan kali ini benar-benar meninggalkan mereka yang masih terkejut untuk makan siang.

Ron, Rose, dan Harry, berjalan ke aula besar. Perjalanan dari kelas Transfigurasi di lantai bawah sayap timur menuju aula besar di lantai bawah sayap barat, seharusnya tidak memakan banyak waktu, jika saja semua berjalan normal.

Anak laki-laki yang memotret Rose saat makan malam kemarin sudah berdiri didepan perpustakaan dan menatap ke arah mereka dengan senyum yang sangat lebar. Rose langsung melempar pandangannya ke arah lain.

"Oh, tidak dia lagi"

Ron menoleh, "Kenapa?"

"Aku hanya merasa tak nyaman. Lihat kameranya!" Rose berbisik. "Dia memotretku semalam."

ROSEMARY POTTER and The Year She Got LostWhere stories live. Discover now