XIV

1.8K 555 153
                                    

How's your day?
Jangan lupa vote dan comment ya✨

000Choi Yeonjin Park Seojun Kim Jaehan Ha Jiyun Kanemoto Tama Kanemoto Jade Yoon Daehyuk Hamada Rui Takata Sujin Bang Minjae Kim Alko Watanabe Haru Park Kanata So Junseo

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

000
Choi Yeonjin
Park Seojun
Kim Jaehan
Ha Jiyun
Kanemoto Tama
Kanemoto Jade
Yoon Daehyuk
Hamada Rui
Takata Sujin
Bang Minjae
Kim Alko
Watanabe Haru
Park Kanata
So Junseo.
000

Semua barang berserakan di mana mana. Suara deru nafas seorang lelaki yang berstatus sebagai raja tak pernah terhenti. Ia mengancak rambut nya sendiri karena kesal. Sungguh, ini bukan dirinya. Dia tidak pernah bertindak sekasar ini. Tama tidak pernah meledak hingga separah ini. Tama tidak pernah melampiaskan emosi nya dengan melemparkan barang yang ada di ruangan pribadi nya.

Pintu ruangan terbuka memperlihatkan Shalin datang bersama Minjae. Kedua orang itu sama sama terkejut dengan apa yang terjadi disini. Tetapi, Shalin tidak seterkejut Minjae. Ia tahu Tama sedang didalam keadaan tidak baik baik saja belakangan waktu ini.

"perhatikan kesehatan kamu,"lirih Shalin.

Setelah mengantarkan dan memastikan Minjae bertemu Tama. Shalin pergi dari ringan pribadi ini untuk memberikan waktu bagi Minjae dan Tama berbicara.

" sorry, pasti lu keganggu."kata Tama.

" enggak."

Tangan Minjae terulur mengambil beberapa buku yang berserakan di lantai. Ia menaruh buku tersebut diatas meja lalu kembali menatap Tama,

" lu juga enggak bisa terus terusan jadi orang paling lembut kan?"

Sebuah kertas yang Minjae baca berisikan tentang keluhan para petinggi dengan cara memimpin Tama terbakar di tangan Minjae secara perlahan. Ia menatap lekat lekat kertas yang perlahan terbakar menjadi abu tersebut.

" ada kabar buruk dan kabar baik. Mau tau yang mana dulu?"tanya Minjae.

" kabar baik,"

" Junseo sama bang Seojun udah bangun."

"kabar buruk,"

Tidak langsung menjawab, Minjae terdiam sejenak. Tatapan nya yang tadinya tajam menatap kertas yang masih terbakar kini melembut yang membuat Tama semakin takut mengetahui kabar yang dibawa oleh Minjae.

"Kak Jade,"

"kenapa?"

"kabur."

Satu kata yang terlontar dari mulut Minjae membuat Tama terkejut. Tanpa menunda nunda lagi, Tama mengambil pedang nya yang ia taruh di pojok ruangan. Lalu ia mengambil beberapa Pisau kecil.

"mau kemana?" tanya Minjae.

" nyari Jade."

"iya,nyari kemana?"

" kemanapun, yang penting ketemu Jade."

Tama berjalan keluar ruangan dengan tergesah diikuti dngan Minjae di belakang nya. Diam diam Minjae berdecak kesal. Di luar kerajaan, Tama di sambut senyuman oleh rakyat dan pengawal nya karena sudah berhasil membuat kaum Demon mendapatkan hukuman padahal pada kenyataannya, Raja yang mereka puji puji ini sama sekali tidak menginginkan hal tersebut terjadi.

Generation Where stories live. Discover now