tujuh (Past II)

5.6K 482 11
                                    

Aku lagi semangat up nih guys... Kalian juga semangat ya vote dan komennyaaa...hehehe

Happy Reading!!

****

Mereka bertiga berdiam diri sebentar setelah menghabiskan sarapan mereka berupa bubur ayam di pinggir jalan. Sembari menatap pemandangan di jalanan. Hingga seorang cewek cantik berdada besar dengan hot pants dan tank top melewati mereka. Membuat Karel dan Juno secara kompak menatapnya. Terlebih cewek itu terlihat menebar pesona pada mereka.

"Liat apa lo berdua?! Hah?!" semprot Zeta.

"Dasar otak mesum!" sungutnya.

"Gue yakin itu palsu." celetuk Juno dengan kening berkerut, seolah ia tengah berpikir keras. Dan jelas tak peduli dengan sungutan gadis itu.

"Menurut gue asli." sahut Karel.

"Wah, bener-bener deh lo berdua!" Azeta menjewer telinga kedua cowok itu. Satu tangan di telinga kiri Juno dan tangan lainnya di telinga kanan Karel.

"Aduh, aduh, Zet! Sakit anjing!!" keluh keduanya.

"Siapa suruh mesum, hah?!" bentak Azeta sembari mengeraskan jewerannya. Untung saja tempat itu sepi.

"Ah, ah, ah..." akhirnya Azeta pun melepaskan jewerannya lalu ia meninggalkan mereka berdua dengan kesal.

"Sakit, anjing!" kesal Juno sembari menggosok-gosok telinganya yang merah. Begitu juga dengan Karel yang melakukan hal sama.

"Makanya, jadi cowok jangan kurang ajar!" semprot Azeta lagi.

"Udah ayok cabut!" ajaknya dengan raut bete. Mereka pun mengikuti langkah Azeta untuk pulang ke kontrakannya.

"Dah pada sarapan?" tanya Alena saat ketiganya memasuki rumah tersebut. Mereka pun mengangguk.

"Oh ya, Rel." Alena kini beralih pada Karel.

"Kemarin lo ditanyain Agatha." katanya dengan mengedipkan sebelah mata menggoda. Mendengar nama Agatha membuat Karel salah tingkah. Jelas saja, Agatha kan gebetan baru Karel. Ia adalah teman Alena. Ia cantik dan juga sexy dengan bibir fillernya dan juga bokong indahnya.

Melihatnya Azeta memutar bola mata dan melengos ke kamarnya, meninggalkan Karel dan Juno yang mengobrol dengan Alena dan Rendy, pacar Alena.

"Kenapa sih hidup orang-orang ini isinya pacaran pacaran mulu?! hih!" gerutunya tak habis pikir. Kemudian ponselnya berderit. Tertera nama Reno dilayarnya. Ia pun teringat bahwa ia ada tugas kelompok bersama Reno dan teman-teman lainnya.

Ia segera mengangkatnya.

"Halo, Ren."

"Jadi ngga nanti kerja kelompoknya?" tanya Reno dengan logat medok jawanya.

"Oh, jadi jadi."

"Mau dimana?" tanya Reno.

"Mmm... Dirumah gue gimana?" tawar Azeta.

"Oke. Aku tak kabarin anak-anak lainnya."

"Oke, oke." setelah itu percakapan mereka pun selesai.

_______

"Wuahahahaha." Juno dan Karel melihat Azeta tertawa terbahak-bahak dengan teman laki-laki sekelasnya di ruang tamu saat mereka berdua kerumahnya menjelang maghrib.

Teman-teman Azeta terlihat tengah bersiap-siap untuk pulang, jadi Karel dan Juno masuk begitu saja dan naik ke lantai atas dengan cueknya.

Setelah teman-temannya pulang, ia pun segera naik ke atas dan disuguhi dengan berbagai makanan. Azeta selalu makmur jika bersama Juno dan Karel.

Ia pun duduk dan mencomot sepotong gorengan.

"Cowok semua, Zet?" tanya Karel sembari menghisap rokoknya.

"Lo cowok, bukan?" balas Azeta asal sambil mengunyah gorengannya.

"Lo tau sendirilah ngga ada anak cewek yang mau main sama gue karna mereka pikir gue 'sok kota' dan demen main sama cowok. Jadi, mereka ngga ada yang mau satu kelompok sama gue." terang Azeta. Ia terlihat tak mau ambil pusing.

"Btw, ini gorengan beli dimana dah? Enak ngga kayak biasanya."

"Iya dong, rekomendasi gue." Juno menyombong dengan bangga.

"Btw, lo berdua ntar malem mau keluar ngga? Nonton yok..." ajak Zeta.

"Gue ngga bisa. Agatha dateng nanti malem." tolak Karel

Agatha lagi, huh?!

"Lo juga, Jun? Nessie mau dateng juga?!" sindir Zeta yang kesal. Mereka bertiga sudah jarang menghabiskan malam bersama akhir-akhir ini.

"Nessie siapa, anjir?" tanya Juno dengan raut kebingungan karna sebenarnya Azeta hanya mengarang perihal Nessie. Ia juga tidak tahu siapa Nessie yang disebutnya itu.

"Ya kali aja lo juga ngga bisa karna gebetan lo mau dateng. Mungkin aja namanya Nessie, kan?!" jawaban Azeta sontak membuat Karel dan Juno terbahak. Azeta yang kesal pun ikut terbahak.

"Hahaha. Bego!" Juno masih ngakak.

"Gue bisa. Lo tenang aja. Gue kan jomblo sejati." ujar Juno kemudian sembari menepuk-nepuk dadanya. Juno memang berkata bahwa ia sedang berada di fase malas berhubungan dengan seorang cewek setelah hubungannya kandas beberapa waktu lalu.

"Hahaha sip sip." Azeta pun girang.

"Gue mau mandi dululah. Gerah." ujar Juno yang kemudian keluar dari kamar Zeta dan turun.

"Mau nonton apa emangnya?" tanya Karel.

"Avangers."

"Minggu depan ajakin gue nonton pasti gue bisa." Azeta menoleh ke arahnya dan berkedip cepat.

"Nonton Avengers juga?"

"Nonton apa aja."

"Oke. Berarti nanti gue sama Juno yang milih filmnya." ujar Zeta bersemangat dan berbinar.

Pluk

Karel menepuk kepala Azeta pelan dan tersenyum tipis. Sangat tipis.

"Ish, tangan lo bekas apaan nih?" Azeta menepis tangan Karel dari kepalanya.

"Boker tadi sebelum kesini." iseng Karel.

"Anjing! Jorok banget emang lo!" Azeta memukul cowok itu dan ia tertawa.

"Lo ceboknya pake sabun ngga?"

"Pake detergen."

"KAREL!!"

🌻🌻🌻

Komen dong guys gmn part ini... Hehehe

Votenya juga jgn ketinggalan yaaa

♥♥

beautiful accidentNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ