Princesses Are Coming

1K 94 22
                                    

Apa yang lebih sempurna dibanding pagi di musim semi? Burung-burung berkicau dengan indahnya dan bunga bermekaran laksana parade. Wangi rumput tercium diudara.

Anak-anak ASEAN tengah sarapan, tapi mereka kurang satu orang. Papa mereka.

"Papa kemana sih? Dari kemarin malam pergi dan sekarang belum kembali?" Gerutu Laos.

"Papa udah balek kok, kemaren aku liat. Sama cewek." Jawab Malay.

Seketika meja makan langsung sepi. Semuanya menatap Malay terbelak.

"CEWEK!!!?" Seru anak-anak ASEAN kecuali Malay kompak.

"Iyaa... Duh telinga aku..." Malay bersungut.

"Kamu liat ceweknya!?" Tanya Viet.

"Tak lah! Gelap macam tu cemane aku nak tengok perempuan yang dibawa Papa?" Jawab Malay.

Krieet...

Pintu ruang makan terbuka, anak-anak ASEAN langsung bersikap seolah tidak terjadi apa-apa. ASEAN duduk ditempatnya, memakai serbet, lantas menyendok sup krim yang masih mengepulkan asap tipis.

Lengang.

"Ehem, Papa punya kejutan untuk kalian." ASEAN memecah keheningan.

"Kita udah tau kok." Jawab Viet.

"Iya." Timpal Phil.

ASEAN nampak kaget. Bagaimana mereka mendapat informasi secepat itu? Walau dia paham anak-anaknya punya akses yang luas, tetap saja dia terbelak kaget.

"Papa gak ada ahlak, Papa pergi buat ngejemput Mama baru kita gak bilang-bilang." Ujar Indo sambil mencomot sepotong roti.

ASEAN tersedak, lalu tertawa. Anak-anak ASEAN saling tatap, kenapa? Ada yang salah.

"Hahaha- Kalian ada-ada saja. Papa menjemput adik Indo, bukan istri baru." ASEAN masih tertawa.

Sekarang giliran Indo yang tersedak sampai menyemburkan susu yang tengah dia minum. Itu menjelaskan segalanya. Indo punya adik perempuan bernama Nesia, berbeda dengannya yang diasuh sebagai anak ASEAN, Nesia diasuh UNICEF, terakhir mereka bertemu saat upacara kelulusan Nesia. Jangan bilang--

"Pa, jangan bilang dia pindah ke sekolah Indo." Indo menatap ASEAN.

"Bingo, mulai hari ini dia anggota keluarga dan bersekolah di sekolah kalian. Nesia, come here darling." ASEAN menyuruh Nesia masuk.

Nesia menapaki kakinya di lantai ruang makan, rambutnya panjang tergerai, manik ruby nya nampak membara. Satu kata untuk mendekripsikannya; Sempurna.

"Psst- Ndo, kenape kau tak beri tau aku adik kau cantik sangat?" Bisik Malay yang dibalas tinjuan dari Indo.

Nesia duduk disamping Brunei, lalu menatap Indo "Lama gak ketemu ya Bang." Sapanya dengan senyum yang bisa dikatakan jahat, kontras dengan mata tajamnya.

Indo menelan ludah dan memberinya lambaian. Hari ini akan sangat panjang buatnya. Saat mereka ke sekolah, banyak murid yang menunjuk dan menatap Nesia. Sebagai Abang yang baik dan kadang sombong Indo berusaha melindungi adiknya itu dari tatapan mesum beberapa murid cowok.

"Indo! Datang juga kau!" Seru SK begitu Indo masuk kelas.

"Ya, aku mengantar adikku dulu tadi, aku mengalami sedikit masalah dengannya." Indo menghempaskan tubuhnya di kursi.

"Hee, kau punya adik? Jinja, kenapa kau tidak memberitau kami." SK sekarang duduk diatas mejanya dan menatap Indo.

"Dia baru tiba kemarin malam... Memberatkan saja." Gerutu Indo.

Game Of King||RusIndo||MafiaAUWhere stories live. Discover now