ARUNA SG ~ 14

940 62 0
                                    

Kemarin setelah menceritakan semua masalahnya ke keluarganya, detik itu juga semuanya menjadi posesif terutama Bunanya.

Kemarin Buna menangis sesaat setelah Hita tertidur. Ia tak mau jika Hita melihatnya menangis, sedangkan Ayah sebisa mungkin untuk menahan emosi agar tidak meledak saat itu juga.

Mereka merasa menjadi orang tua yang gagal. Saat anaknya berada di masalah yang besar mereka yang notabennya sebagai orang tuanya tidak ada di sampingnya. Tetapi, itu semua di bantah oleh Hita. Karena Hita lah yang kurang terbuka terhadap keluarganya.

Bang Dhana juga murka kepada Hita. Abangnya itu sempat memarahinya karena dianggap tidak menanggap keluarganya ada. Sedangkan masalah yang dihadapi Hita adalah masalah yang cukup besar apalagi menyangkut masa depannya.

Untung saja Bang Raka tidak ada di rumah karena ia menginap di rumah mertuanya. Istrinya itu mengidam untuk menginap beberapa hari dirumah orang tuanya. Tetapi tidak menutup kemungkinan juga Bang Raka memarahi Hita setelah pulang nantinya.

Saat ini Hita berada di belakang rumahnya. Duduk di Gazebo bersama Bunanya. Ayah dan Bang Dhana sedang menyelidiki orang yang sudah meneror Hita. Satu orang yang dicurigai Manda dan Hita yakni Reno, maka dari itu Ayah dan Dhana menyelidiki Reno terlebih dahulu.

Ayah meminta bantuan kepada teman yang kebetulan salah satu anggota tentara agar pelakunya cepat-cepat mendapatkan hukuman yang seadil-adilnya.

Mereka juga tak percaya jika Reno adalah pelakunya.

Keluarga Hita juga sebenarnya sudah mengenal dekat dengan Reno karena Reno adalah sahabat Hita. Tapi itu semua sudah tidak lagi, semenjak Reno yang buta akan cinta Reno menjadi orang yang tempramental dan akan melakukan apa pun untuk membuat Hita menjadi miliknya.

Sampai akhirnya Reno pernah menjebak Hita saat setelah Event kampus, tetapi gagal dan saat Hita pergi ke Gorontalo Reno juga mengikutinya sampai akhirnya melakukan hal yang tidak terpuji.

"Kenapa Ade tidak menceritakan itu semua sejak awal? Apakah kami tidak dipercaya sampai Ade tidak terbuka dengan kami?"

"Bukan seperti itu Buna... Hita tidak mau membuat Buna dan Ayah khawatir dan Kecewa. Jujur, saat kejadian itu Hita takut dan kalut kalau saja Reno melakukan hal yang tidak-tidak sampai Hita pun ngga cerita sama manda. Saat kejadian juga Hita ngga tahu harus berbuat apa, Hita takut kalau Reno berhasil buat kehormatan Hita diambil, tapi Alhamdulillah Allah masih menolong Hita dari perbuatan seperti itu dengan di dobraknya pintu oleh Panji. Hita mau bercerita ke Buna sama Ayah tapi Hita malu, takut kalau nanti Buna sama Ayah kecewa karena Hita tidak bisa menjaga diri Hita. Bahkan tubuh Hita sudah pernah di pegang sama orang yang bukan mahrom Hita"

"Tapi setidaknya ada keluarga yang mengetahuinya De, kalau pun saat itu ade bercerita ke Buna atau Ayah, kami tidak bakal Kecewa, marah atau apapun itu karena kami tau kalau itu bukan kemauan dan juga bukan sepenuhnya salah kamu. Tapi Khawatir? Khawatir itu sudah pasti. Bagaimana bisa orang tua terutama Ibu tidak mengkhawatirkan putra putrinya yang sedang ada masalah? Kalau orang lain sudah melihat tubuh Hita atau bahkan memegangnya Hita minta ampunan sama Allah. Walaupun Hita korban dari ketidakadilan tetap Hita harus lakukan. Tak masalah karena itu kecelakaan bukan kesengajaan. Buna dan Ayah janji akan melindungi kamu sebisa kami. Kalau perlu Nyawa Buna akan Buna pertaruhan untuk melindungi kamu. Kamu itu penerang Buna dan Ayah dalam kegelapan, Buna hampir kehilangan kamu tapi Allah masih memberikan kesempatan untuk Buna dan Ayah merawat kamu."

"Sudah...sekarang jangan bersedih, Ayah dan Abang juga lagi menyelidiki siapa yang sudah berani meneror putri kesayangannya ini, ambil sisi positifnya aja. Mungkin ini cara Allah untuk membuat Hita lebih dewasa, lebih bisa menjaga dirinya, lebih sabar, ikhlas. Putri Buna ini kuat kok. "

ARUNA SAHWAHITA GAHARSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang