ARUNA SG ~ 10

1.2K 73 6
                                    

Happy Reading 🤗


Gasta duduk di barak sendirian. Sangat disayangkan seorang Lettu Anggasta ini duduk-duduk sendiri tanpa ada yang menemani.

Gasta yang bosan hanya bernyanyi sendiri dengan gitar yang menjadi temannya.

Mungkin ini memang jalan takdirku
Mengagumi tanpa di cintai
Tak mengapa bagiku
Asal kau pun bahagia dalam hidupmu
Dalam hidupmu

Petikkan demi petikkan gitar mengiri gasta dengan syahdunya. Bahkan ada beberapa prajurit termasuk Candra dan tian yang sedang melihat dan ada pula yang merekamnya.

Gasta? Jangan di tanya, kebiasaan Gasta ini ketika sedang bernyanyi selalu memejamkan matanya, hingga ia tidak menyadari bahwa sekarang ia sedang menjadi tokoh utama untuk dilihati.

Telah lama ku pendam perasaan ini
Menunggu hatimu menyambut diriku
Tak mengapa bagiku mencintaimu mudah adalah bahagia untuk ku
Bahagia untuk ku u u u

Ku ingin kau tahu
Diriku di sini menanti dirimu
Meski ku tunggu hingga ujung waktu ku
Dan berharap rasa ini kan abdi untuk selamanya

Dan izinkan aku memeluk dirimu kali ini saja
Tuk ucapkan slamat tinggal untuk selamanya
Dan biarkan rasa ini bahagia untuk sekejap saja ho o o o
Dan izinkan aku memeluk dirimu kali ini saja
Tuk ucapkan slamat tinggal untuk selamanya
Dan biarkan rasa ini bahagia untuk sekejap saja ho o o o

Jreng..

Prok prok prok

Petikan akhir Gasta membuat ia membuka matanya dan ia melihat beberapa prajurit yang bertepuk tangan bahkan ada juga yang memperlihatkan video dirinya di salah satu sosial media yang langsung viral bak penyanyi profesional.

Gasta melototkan matanya dan berusaha untuk menghapus postingan dari kakak asuh nya, tapi ia tak bisa. Karena kasuhnya ini melarikan diri memasuki barak dan menguncinya.

"Keren Pot" Celetuk Candra yang dinagguki beberapa prajurit

"Izin. Betul itu, kenapa ngga ikut indoensia idol aja Lett?" Tanya Salah satu prajurit berpangkat Sertu

"Ngaco. Mana ada. Suara saya biasa aja kok" Elak Gasta

"Weh memang komandan kita yang satu ini memang pandai sekali menyimpan bakat" Ucap prajurit yang berpangkat Lettda

"Sudah-sudah jangan ganggu saya. Lebih kalian istirahat atau mau nongkrong di caffe atau angkringan di depan. Tapi bagi yang tidak ada tugas piket."

"Wah tahu saja komandan ini. Ya sudah yang piket jaga portal. Semangat."

Beberapa prajurit menganggukkan kepalanya. Memang tadi siang mereka bergotong royong membersihkan seluruh Batalyon. Bisa di bayangkan capeknya? Dan malam ini untuk yang tidak kebagian piket bisa menggunakan waktunya untuk nongkrong ataupun istirahat di barak.

Kini tersisa Gasta, Candra dan Tian. Mereka duduk di depan barak bujangan dan sesekali berbincang membicarakan tentang gadis-gadis barak sebelah.

"Hei. Kalian tahu? Serda Kiran itu berhasil masuk ke Pasukan Garuda memang hebatlah dia" Ucap Candra

Mereka membicarakan salah satu Kowad yang berhasil masuk dalam Pasukan Garuda. Memang pencapaian yang luar biasa.

"Betul apalagi dia berhijab, cantik, baik, dan ramah pula" Ucap Tian yang diangguki Gasta dan Candra

Memang pesona Serda Kiran Pandikar Putri jangan di ragukan. Anak seorang Pelda Cahyo Waluyo Pandikar ini memang terkenal di seluruh Batalyon. Apalagi bisik-bisik prajurit lainnya yang sengaja menjodoh-jodohkan Gasta dengan Serda Kiran.

ARUNA SAHWAHITA GAHARSAWhere stories live. Discover now