THE KILLER DEVIL #6

360 49 1
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi Wabarakatuh

Hey, bertemu lagi

Gimana kabarnya

Siapa yang nungguin cerita ini update? Ada gak?

Oke

Happy reading ❤️








THE KILLER DEVIL


Seorang pemuda menggosokkan handuk di rambutnya. Ah rasanya segar sekali. Mandi di malam hari seperti ini. Setelah merasa rambutnya telah kering, ia menaruh handuk itu dan mendudukkan dirinya di pinggiran kasur seraya membuka ponselnya. Dapat dilihat banyak sekali chat dari teman teman nya. Karena ia malas membaca semua pesan itu, jadi ia kembali menaruh ponsel nya di atas nakas.

Tangan pemuda itu beralih untuk mengambil remot televisi miliknya. Menyetel tv lalu mencari hal yang membuatnya tertarik. Rasa bosan itu kembali, apalagi ketika ia tidak menemukan hal yang menarik sedikit pun. Akhirnya ia memutuskan untuk pergi keluar rumah.

Saat ia hendak menaiki motornya, ponsel yang ia bawa berdering. Segera ia mengecek panggilan telpon dari siapa, ternyata itu dari mamah nya.

"Halo" ujar ravangga

"Begini nak, maaf, mamah tidak bisa menyampaikan ini secara langsung. Karena mamah mempunyai banyak tugas. Jadi tidak sempat untuk menemui mu." Ujar Serafina a.k.a mamah ravangga.

Ravangga hanya diam, ia juga tahu betapa sibuk nya sang mamah nya ini sampai tidak bisa menemui nya. Hahahhaa. Yasudah, ia masih bersyukur karena sang mamah masih sehat dan masih bersama dengan papahnya. Walaupun hubungan mereka tidak baik.

"Mamah akan bercerai dengan papahmu."

Deg.

Rasanya, hati ini seperti di hempit oleh dua batu besar. Sakit sekali. Ia masih bisa menerima jika kedua orangtuanya tidak memiliki waktu untuknya dari kecil, asalkan ia masih bisa melihat mereka berdua bersama. Namun sekarang? Mereka ingin berpisah? Apakah mereka berdua sama sekali tidak memikirkan bagaimana perasaan nya.

"Ok, terserah kalian. Ravangga ada urusan, gak sempat buat bahas beginian." Ujar ravangga lalu memutuskan sambungan nya.

Ravangga, pemuda itu melajukan motornya dengan kecepatan maksimal. Membuat orang yang berada di sekitarnya jadi ngeri sendiri. Tujuan nya sekarang adalah ke danau. Tempat di mana ia biasa kunjungi ketika resah. Sama seperti sekarang.

Sesampainya di sana, ia sudah di suguhi oleh pemandangan yang alami. Sejuk di pandang oleh mata. Udara disini sangat segar, sehingga bisa membuat pikiran nya tenang.

"Gak bisa? Sekali aja kalian lihat ravangga?"

Kedua tangan ravangga meremas tanah dengan kuat. Mata nya memerah memandang kosong ke arah danau. "Semua ravangga punya. Cuman satu yang nggak. Kasih sayang.
Dan itu sepertinya gak akan pernah ravangga dapatkan." Ujar ravangga dengan tersenyum kecut.

Ravangga memejamkan matanya. Meraba masa lalu nya. Yang hidup sederhana. Dulu, ayahnya adalah seorang petani. Dan ibu nya tidak bekerja. Namun, jika di bandingkan dengan sekarang. Kehidupan di masa susah nya lebih harmonis dari ini. Mereka memang kekurangan, tapi tidak dengan kasih sayang. Sekarang .... Semua nya hancur. Benar benar hancur. Keluarga nya hancur lebur. Tidak bisa di bangkitkan kembali.

THE KILLER DEVILTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang