𝐒𝐈𝐄𝐁𝐙𝐄𝐇𝐍

4.1K 492 114
                                    

×××

Regulus membawa Actria masuk kedalam kamar Actria dan merebahkan tubuh gadis itu di atas ranjang, Regulus terbatuk ia baru saja mengeluarkan mantra yang cukup menguras tenaganya.

"Regulus" Panggil Actria.

"Kau tak apa?" Regulus segera memeluk Actria.

"Bagaimana kau bisa..." Actria menatap tak percaya Regulus, harusnya ia mati bukan.

"Firestrom dan Kreacher menarik mu dan.." Regulus mengusap pipi Actria.

"Dan?" Tanya Actria.

"Nafas buatan" Regulus membuang wajahnya.

Actria terkekeh melihat semburat merah diwajah Regulus.

"Lalu?" Tanya Actria lagi.

"Kau sadar beberapa detik dan pingsan" jelas Regulus lagi.

"Wible dimana?" Tanya Actria.

"Rumah sakit bersama Ayah dan Ibumu" Jelas Regulus.

Actria kembali memeluk Regulus, ia hampir saja kehilangan pemuda itu jika saja ia memilih untuk tidak ikut.

"Lalu bagaimana dengan mu? Apakah masih ingin tetap berada dalam Death Eaters?" Tanya Actria.

"Aku tak bisa keluar... jika aku keluar maka.." Regulus mengusap punggung Actria.

"Maka?" Tanya Actria.

"Mungkin aku dibunuh"

Actria mencelos mendengarnya.

"Tidak Aku takkan membiarkan itu lagi" Actria mengeratkan pelukkannya pada Regulus.

"Lalu kau ingin aku bagaimana?" Tanya Regulus.

"Kita palsukan kematian mu"

🔑

4 years later, Prancis.

Regulus pindah ke prancis bersama Actria, tanpa siapapun yang mengetahuinya kecuali kedua orang tua Actria.

Bahkan masa-masa berat mereka di Prancis untuk Regulus hampir mebuat pemuda itu depresi karena mendengar kabar kalau kedua  orang tuanya meninggal.

Bahkan masa-masa terberat juga datang pada Actria dan Regulus ketika mendengar Emma meninggal sebagai korban Death Eaters.

Regulus dan Actria sudah menikah dengan dikaruniai seorang putri kecil dengan rambut hitam dan manik mata yang hitam pekat sama seperti Regulus tapi wajahnya lebih mirip dengan Actria.

Carina Arcturus Black itu nama putri Regulus dan Actria.

"Regulus" Actria menepuk bahu Regulus agar pemuda itu bangun.

Regulus menarik Actria kedalam pelukkannya dan menarik selimut untuk menutupi seluruh tubuh mereka.

"Regie" Actria menarik hidung Regulus gemas.

Regulus yang masih memejamkan matanya mengecup singkat bibir Actria terus-menerus yang membuat Actria memundurkan kepalanya tapi Regulus malah menahan tengkuknya.

"Carina nanti bangun Regie" Actria memukul lengan Regulus agar suaminya itu melepaskan pelukkannya.

"Dia bisa jalan sendiri" Regulus mengeratkan pelukkannya dan membenamkan wajahnya di ceruk leher Actria.

"Kau fikir dia sudah 2 tahun? Usianya saja baru 10 bulan" Actria menarik telinga Regulus.

"Memang nya hanya Carina yang membutuhkan mu? Kapan waktumu untuk ku hmm.. My Wife?" Regulus mengigit kecil tengkuk Actria.

"Reggg" Actria berusaha mendorong tubuh Regulus.

Terdengar suara tangis dari kamar Carina.

"Dengar!" Actria beranjak dari ranjangnya.

Regulus menahan tangan Actria.

"Biar aku saja, Kau lanjut memasak" Regulus mencuri ciuman di bibir Actria lalu berlari menuju kamar putrinya.

🔑

Actria menatap Regulus yang tengah mengajari Carina sihir-sihir dasar, usia Carina sudah 8 tahun dan sebentar lagi putri kecil mereka akan memasuki sekolah sihir.

Carina lahir di London dimana Actria tengah mengunjungi kedua orang tuanya dan tiba-tiba air ketuban nya pecah, Regulus yang mendengar itu segera datang kerumah sakit dengan wajah yang sangat panik.

"Apa yang kau lamunkan?" Regulus mengecup pipi Actria lembut.

"Kau sudah menjadi ayah" Actria terkekeh.

"Bisakah kalian tahu tempat?" Carina masuk kedalam rumah.

Regulus dan Actria terkekeh melihat Carina yang kesal.

"Identitas ku masih sebagai orang mati, bagaimana dengan Carina ketika akan masuk sekolah" Regulus menyenderkan kepalanya di bahu Actria.

Jika kalian bertanya dimana Liontin Salazar Slytherin? Jawabannya ada pada Kreacher karena Actria melarang Regulus menyimpannya.

"Kita gunakan margaku dulu sampai kau dalam kondisi aman Reg" Actria menepuk pelan kepala Regulus.

"Carina Alanta? Begitu?"

Regulus paham walau Voldemort tidak muncul lagi tapi ia masih merasakan rasa terbakar di tangannya akibat efek dari Dark Mark.

"I love you"

END

.
.
.
.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
.
.

OMGGGG AKHIRNYA ENDING JUGA.

SIAPA YANG BILANG SAD ENDING 😏

Toxic Young Black : 𝐑.𝐀.𝐁Where stories live. Discover now