𝐃𝐑𝐄𝐈

4.2K 645 36
                                    

×××

Regulus pemuda itu sedari tadi hanya duduk di ruang rekreasi bersama Evan dan Edmud, namun fokusnya terhenti ketika halaman buku bacaan-nya berhenti di halaman 1003. Ia menatap Edmud terutama pada alis mata pemuda itu.

"Ada apa?" Tanya Edmud, pemuda itu tak nyaman dengan tatapan Regulus.

"Nothing" Regulus kembali membaca bukunya.

Evan mengerutkan keningnya tak biasanya Regulus menatap wajah seseorang lebih dari 7 detik.

"Ada yang mengganggu pikiranmu?" Tanya Evan.

Regulus menggeleng dengan fokus yang masih pada buku bacaannya.

Pintu asrama terbuka dan menampakkan Emma dan Actria sambil menenteng sebuah tas yang berisi penuh coklat dan permen.

"Ada yang mau cokelat atau permen?" Tawar Emma sambil duduk di samping Evan. Dan Actria duduk disamping Edmud.

"Kalian habis dari Hogsmeade?" Tanya Evan sambil mengambil beberapa permen milik Emma.

"Edmud kau mau?" Tawar Actria. Edmud menggeleng.

"Regulus?" Tawar Actria. Regulus beranjak dari duduknya meninggalkan teman-temannya yang menatapnya bingung.

"Ada apa dengan Regulus?" Tanya Emma.

"Entahlah dia sedari tadi menatap Edmud, ketika kutanya kenapa jawabannya bukan apa-apa" jelas Evan.

Actria tertegun apa Regulus kesal padanya hanya karena dirinya lebih menyukai alis mata Edmud.

"Actria" Edmud melambaikan tangannya di depan wajah gadis itu.

"Kau tak apa?" Tanya Emma.

"Tak apa" Actria beranjak dan berjalan menuju kamarnya.

🔑

Actria duduk di atas rumput lapangan Quidditch, ia tengah melihat ke-4 teman-temannya yang tengah berlatih Quidditch atau lebih tepatnya menyeleksi Regulus.

"Tidak ikut Quidditch Alanta?" Tanya seseorang yang tiba-tiba duduk disebelah Actria.

"Nixon" sapa Actria pada Felix Nixon yang merupakan teman seasramanya.

"Kau belum menjawab pertanyaanku" kata Felix.

"Ah..aku takut terbang, kau sendiri?" Tanya Actria.

"Aku tidak tertarik" Felix tersenyum tipis.

"Biasanya anak laki-laki sangat tertarik dengan Quidditch, aku tak menyangka ada orang selain Regulus yang tidak terlalu tertarik dengan Quidditch"

"Black tidak tertarik dengan Quidditch?" Felix menatap tak percaya Actria.

"Yah begitulah"

"Tapi dia cukup handal" Felix sedikit melihat kearah Regulus yang tengah mencari snitch.

"Aku memaksanya agar masuk Quidditch" Actria terkekeh mengingat ia betapa susahnya membujuk Regulus.

Toxic Young Black : 𝐑.𝐀.𝐁Where stories live. Discover now