𝐕𝐈𝐄𝐑

4.3K 584 41
                                    

×××

Actria berjalan menuju danau hitam, tapi langkah kakinya terhenti karena seseorang menarik pita yang mengikat rambutnya.

"Potter kembalikan" kata Actria pada James.

"Slytherin" James menyeringai.

Actria mendelik tajam pada James, ia berusaha meraih pintanya kembali, tapi James malah mengangkat tinggi-tinggi.

"James jangan ganggu dia" kata Sirius sambil mengambil pita rambut Actria dari tangan James.

"Pacar mu?" Tanya James.

"Dia pacar adikku" kata Sirius.

Actria yang mendengarnya melotot kepada Sirius, bagaimana bisa Sirius menyimpulkan kalau Actria adalah pacar Regulus.

"Hmm cocok sama-sama rambut hitam dan Slytherin" kata James.

"Ini" Sirius memberikan pita milik Actria kembali.

"Terimakasih" kata Actria.

"James, kau kenapa kabur lagi dari kelas ramalan" Protes Remus Lupin yang baru datang.

Actria menatap Remus Lupin, pemuda itu cukup bersahabat jika dilihat dari wajahnya.

"Hahaha... itu sangat membosankan" kata James.

"James Potter sangat usil, pantas Evans tidak terlalu suka padamu" kata Actria.

James mendelik tajam pada Actria.

Sirius terkekeh dan menarik Actria kebelakang tubuhnya, berjaga-jaga jika James akan menjahili gadis itu lagi.

"Kenapa ada Slytherin disini?" Tanya Remus.

"Tanyakan pada temanmu jika saja tidak usil maka aku akan pergi 4 menit yang lalu" jelas Actria.

"Aku tidak usil" James mendengus sebal.

"Bukankah dia gadis yang bersama adikmu Sirius" tanya Remus.

"Yah dia pacar adikku" kata Sirius.

"Aku Remus Lupin, salam kenal" Remus mengulurkan tangannya pada Actria.

"Actria Alanta" Actria menerima jabat tangan dari Remus.

"Moony kau tak perlu berkenalan dengan ular" kata James.

Actria menatap datar James, kali ini ia setuju dengan Emma kalau James Potter sangat menyebalkan.

"Sirius aku haru pergi" kata Actria.

"Baiklah, hati-hati" Sirius melambaikan tangannya pada Actria dan dibalas senyuman olehnya.

🔑

Samar-samar Actria merasakan ada yang mengusap pucuk kepalanya, bahkan indra penglihatannya merekam tak jelas wajah seseorang yang berada di depannya.

"Bangun" katanya sambil tetap mengusap pucuk kepala Actria lembut.

Actria menegakkan badannya dan mengusap matanya.

"Regulus"

Actria melihat Regulus yang masih mengenakan seragam Quidditch-nya, dan juga Actria bisa melihat jelas kalau rambut Regulus basah dan itu membuat Regulus semakin terlihat menarik di mata Actria.

Toxic Young Black : 𝐑.𝐀.𝐁Where stories live. Discover now