𝐒𝐄𝐂𝐇𝐒𝐙𝐄𝐇𝐍

3.3K 457 49
                                    

×××

Semenjak Regulus mengatakan kalau dirinya juga menyukai Actria pemuda itu sering sekali menghabiskan waktunya dengan Actria walau hanya sebentar.

Tahun ketujuh dan Actria kini sedang bersama Wible yang sedang menunggu Actria yang sedang menulis surat untuk Regulus.

"Tolong Wible berikan pada Regulus" Actria tersenyum pada peri rumahnya.

"Tentu nona" Wible tersenyum dan kemudian pergi.

Actria menatap langit-langit kamarnya sambil bersenandung kecil, cukup lama ia memandang langit-langit kamarnya.

"Nona"

Actria sontak menoleh pada asal suara yang memanggilnya.

"Wible kenapa cepat sekali? Apa kata Regulus?" Tanya Actria.

"Surat nya belum kuantar" Wible sedikit menunduk.

"Kenapa? Apa Regulus marah padamu atau semacamnya?" Tanya Actria.

"Tidak saat saya akan bertemu dengan tuan Regulus, saya mendengar sesuatu" Wible masih menunduk.

"Apa yang kau dengar Wible?" Tanya Actria lagi.

"Tuan Regulus dan Kreacher membicarakan tentang Horcrux yaitu Liontin Salazar Slytherin" Jelas Wible.

"Itu Dark Magic" guman Actria.

"Wible antarkan aku kesana" Pinta Actria pada peri rumahnya.

🔑


Actria sampai didepan rumah keluarga Black dan mengetuk pintu, tak lama Kreacher membuka pintu dan mempersilahkan Actria masuk. 

"Kreacher dimana Regulus?" Tanya Actria.

"Tuan ada dikamar nona" Kata Kreacher.

Actria segera masuk dan berjalan dengan sedikit tergesa-gesa lalu mendorong kenop pintu kamar Regulus.

Regulus yang tengah mengenakan jas-nya seketika menatap Actria.

"Kenapa kesini? Aku mau pergi" kata Regulus.

Actria menutup pintu kamar Regulus dan mendorong pemuda itu agar duduk ditepi ranjang.

"Horcrux?" Tanya Actria sambil menatap manik hitam Regulus.

"Darimana kau tahu soal itu?" Tanya Regulus.

"Kau mau membuat Horcrux?" Tanya Actria tanpa memperdulikan pertanyaan Regulus.

"Aku mau menghancurkan nya" Regulus melepaskan tangan Actria yang menahan bahunya.

"Aku ikut" Kata Actria.

"Tidak itu berbahaya untuk mu" Regulus mengusap pipi Actria lembut.

"Lalu bagaimana dengan mu?" Tanya Actria.

"Aku bisa mengatasinya" Regulus sebisa mungkin menyakinkan Actria.

"Tidak kali ini aku benar-benanr menentang mu" Actria memeluk Regulus.

"Actria.." Regulus benar-benar tak ingin gadis itu terlibat dalam masalahnya.

"Kau mencintaiku bukan? Tapi kenapa tak memberi ku kesempattan untuk membantu mu?" lirih Actria.

"Aku takut terjadi sesuatu padamu" kata Regulus.

"Lalu bagaimana dengan aku yang juga takut terjadi sesuatu padamu? Bukankah lebih baik saling melindungi?" Actria terisak.

Regulus mengusap air mata Actria dan mengecup kening gadis itu singkat.

"Tetap dibelakang ku apapun yang terjadi" kata Regulus.

🔑

Regulus dan Actria sampai disebuah gua yang Regulus yakini itu adalah tempat Voldemort menyimpan Horcrux -nya.

Wible dan Kreacher juga menemani Regulus dan Actria, mereka khawatir dengan tuan mereka.

"Bagaimana masuknya?' Tanya Actria.

"Dengan darah" Regulus baru saja akan menyayat telapak tangannya tapi ditahan Actria.

"Aku saja" kata Actria.

Regulus menggeleng dan segera menyayat telapak tangannya, Actria hanya melihat nya dengan rasa khawatir yang terus semakin menghantuinya.

"Tuan bagaimana caranya kesana?" Tanya Kreacher.

"Kreacher bantu aku menarik rantai ini" pinta Regulus.

Kreacher dan Regulus menarik rantai dengan dibantu Wible lalu muncullah sebuah perahu.

"Aku dan Kreacher yang akan kesana" kata Regulus.

"No.. Aku tak akan meninggalkan mu" Actria menahan tangan Regulus.

Regulus mengehela nafas, Actria benar-benar sangat khawatir padanya.

Mereka sampai didaerah yang begitu banyak batu kristal bahkan terdapat satu batu kristal yang menjadi tempat untuk menyimpan Liontin Salazar Slytherin namun ada sebuah ramuan yang menjadi pelindung liontin itu.

"Aku yang meminum nya" Kata Actria.

Regulus dengan cepat menahan tangan Actria dan menggeleng pelan.

"Aku"

"Tidak, ini pasti beracun" Actria berusaha melepaskan tangan Regulus.

"Tidak Actria ini berbahaya untuk mu" Regulus mengusap lembut tangan Actria.

"Tuan" Panggil Kreacher pada Regulus.

Regulus dan Actria sontak menatap Wible yang tengah meminum ramuan.

"WIBLE NO!" Actria berusaha untuk mencegah Wible tapi Regulus menahan nya.

"Itu hanya untuk satu orang dan ia harus menghabiskan nya" Regulus memeluk Actria berusaha menenangkan gadis itu.

Kreacher membantu Wible menghabiskan ramuan itu, Bahkan Wible menangis dan berkata 'mengerikan itu sangat mengerikan'.

Regulus segera menukar Liontin Salazar Slytherin dengan Liontin palsu yang sangat mirip.

"REGULUS" Actria tertarik oleh para Inferi yang tiba-tiba muncul dari permukaan danau.

"ACTRIA!"

×××

×××

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.
.
.
.
.

Spoiler : 1 chap lagi ending

See you on next chapter 👋🤗🥰.

Toxic Young Black : 𝐑.𝐀.𝐁Where stories live. Discover now