Penuturan Ayah membuat Ryujin dan Jaemin saling berpandangan. Sedangkan Bunda yang namanya di sebut-sebut mendelik tidak terima.

"Ih kok Bunda?"

"Iyalah. Kan bunda yang sering cerita sama ayah kalau Ryujin sering jalan sama cowok yang gak bunda kenal"

Bunda terlihat menatap Khawatir pada Ryujin. Khawatir kalau Ryujin ngira bunda ngadu pada ayah.

"T... tapi kan bunda cuma curhat yah. Lagian ayah juga udah janji kalau gak bakal bocor"

Ayah menatap bingung bunda. Tangannya terulur mengambil gelas yang berisi air minum di depannya kemudian meneguknya.

"Ayah gak bocor kok. Ayah cuma nanya sama Ryujin. Lagian ayah tuh heran ajah gitu. Biasanya Ryujin kalau jalan bareng sama Samuel, Nana sama si Malika kan?"

Ryujin mengangguk mengerti. Kini dia paham kalau yang di maksud ayah pasti Woojin.

"Dia Woojin yah, Temen Ryujin juga. Ryujin gak pacaran kok sama Woojin. Woojin juga orangnya baik jadi Ryujin nyaman ajah kok temenan sama dia" jelas Ryujin.

Jaemin yang sebelumnya hanya menyimak kini mulai berhenti makan dan bertanya, "Woojin? jadi nama anak itu Woojin?"

Ryujin mengangguk mengiyakan. Berbeda dengan Ayah yang mengangguk mengerti, bunda malah menampilkan wajah kesalnya. Tempat duduk yang awalnya deketan sama ayah jadi dia jauhkan sedikit hingga mepet ke tempat duduk Jaemin. Jaemin ajah bingung sama sikap bundanya. Namun Ayah tau kalau istrinya kini sedang ngambek. Namun dia juga tak merasa bersalah.

"Gak mau lagi dah bunda curhat sama ayah" celetuk bunda membuat ayah terkekeh pelan. Jaemin juga menahan tawanya melihat bundanya yang bersikap begitu. Ryujin tersenyum hangat melihat Bunda berlagak seperti memusuhi ayah.

.

.

.

.

Jam dinding sudah menunjukkan pukul 13:14 PM. Dan Ryujin sudah siap dengan baju serba hitamnya untuk berangkat ke rumah Haechan. Tadinya dia dan teman-temannya ingin kumpul di rumah Haechan. Tapi tiba-tiba Haechan bilang kalau dia gak bisa karna harus pergi ke rumah neneknya untuk menjenguk neneknya yang sudah lama tidak dia kunjungi.

Tadinya Ryujin mau ke rumah Samuel tapi Samuel lagi ada kerja kelompok, dan Jaemin? Ntuh anak sedang jalan sama Doinya katanya. Setelah mendengat Haechan yang tidak ada di rumahnya, Samuel dan Jaemin juga langsung mengatakan gak bisa kumpul. Jadilah Ryujin duduk malas di atas kasurnya. Mau ganti baju tapi udah terlanjur malas.

Pas di tengah-tengah lamunannya, bunyi nontifikasi handphone-nya mengalihkan atensinya. Rupanya pesan teks dari Woojin yang mengajaknya bertemu di taman tak jauh dari rumahnya.

Ryujin udah tau kok kalau pemuda yang sering mengajaknya jalan itu bernama Woojin. Kemarin Woojin sendiri yang memberitahukannya. Alasan Woojin yang baru memberitahukan namanya tak lain karna dia pengen punya panggilan lain dari Ryujin. Makanya pas pertama Woojin ngirimin dia pesan, dia menyuruh Ryujin untuk memanggilnya SB.

Ryujin yang tadinya murung langsung senyum sumringah dan berjalan antusias ke luar rumahnya.

Terlihat Bunda yang sedang duduk santai di depan televisi yang sedang menyiarkan berita gosip tentang selebriti. Merasa ada yang berjalan mendekatinya, bunda langsung berbalik dan menemukan Ryujin yang langsung meraih tanganya kemudian menyaliminya.

"Pamit dulu Bund. Ryujin mau ke taman bentar sama Woojin"

Bunda mengangguk paham kemudian kembali melihat ke arah layar tv.

Hate or love ||Hyunjin&Ryujin||✔Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu