1 🪓

148 17 28
                                    

Tentang dialog-tag udah aku revisi yaa, kalo masih ada yg salah, boros kata, atau typo tolong ingetin aku yaaa.

Komen '🤙😗🤙😗' untuk typo.

Komen 'anggur merah' untuk boros kata

Komen 'langit'untuk dialog tag yg masih salah.

Absen dulu yukk, kalian dari kota mana, dan kenapa bisa sampe nyasar kesini?

Selamat membaca! Enjoy!!

-

"LANGIT! KAMU ITU GAK ADA CAPEK-CAPEKNYA YA MASUK BK TERUS!" Rasanya, pak Bima ingin resign dari sini, anak didiknya yang satu ini memang selalu membuat ulah.

"Biasa aja tuh, yang ada bapak tuh, gak capek apa hukum saya terus?" Dengan santainya Langit bertanya, seolah ia tidak bersalah sama sekali.

Pak Bima menghela napasnya lelah, "Keluar," Katanya, ia sudah lelah.

"Makasih bapak, cantik."

"LANGIT!"

Langit sudah lari terbirit-birit keluar dari ruang BK, ia terkekeh ringan.

Dengan santai ia berjalan, tak banyak juga yang menyapanya ketika berpapasan.

Telinga Langit yang tajam mendengar siswi yang bergosip ria, mereka membicarakan ada murid baru.

Langit tidak peduli, toh jika ada murid baru pasti akan langsung kenal dengannya, bukan dia yang meminta kenalan.

Langit 'kan populer, PD aja dulu.

"Woy Ngit!" teriak Venus dari belakang, ia terlihat berlari.

"Langit," tekan Langit, ia tidak suka dipanggil 'Ngit'.

Venus terkekeh tidak peduli, ia kembali heboh.

"Asal lo tau, kelas sebelah ada murid baru coy," heboh Venus, ia berjalan dengan merangkul Langit, ala-ala berjalan anak laki-laki yang keren.

Langit meringis malu, entah mengapa nasibnya harus mempunyai teman seperti Venus.

"Apa hubungannya sama gue, lol."

"Venus, Langit," kata Venus penuh penekanan dengan senyum paksaan.

Langit juga ikut tersenyum, ia juga ikut merangkul Venus.

Sesampainya mereka di kelas, "Lo harus deketin dia sih, dia tuh cewek, Lang."

"Cakep?"

"Cakep lah, yakali kagak!"

"Gue mah tau selera lo, kalo kaga cantik lo kaga mau." Perkataan Venus memang benar adanya.

"Lo hobinya 'kan pantengin fisik orang." Venus terkekeh sejenak, ternyata Venus untung juga mempunyai fisik yang hampir sempurna. Produk ayah dan ibunya memang tidak pernah gagal. Ya, meskipun jika ia disandingkan dengan Langit pasti akan kalah jauh.

"Ye, gue netral kali, sukanya yang cakep, gue mah orangnya jujur aja, kaga kek lo!"

"Burik aja bangga," bisik Langit, Venus mendengus sebal.

"Awas ae kalo lo, deket beneran ama tuh cewek baru, gue doain dah! Dapet musibah teros!"

"Emang gue pikirin," batin Langit terkekeh.

"Mana mau gue sama tuh cewek, ngadi-ngadi lo."

Obrolan mereka terhenti ketika ada guru yang masuk, segera Venus keluar dari kelas, karena itu bukan ruang kelasnya.

to the moonWhere stories live. Discover now