[PROSES REVISI] REVISI DI DAHULUKAN SEBELUM END!!
"Sebuah rasa tidak dapat berubah karena dipaksakan. Tapi rasa juga bisa berubah karena terbiasa"
-Hero Arga Lecester Atkindson
"Cinta bukan hanya datang karena pandangan pertama, tetapi cinta bisa...
Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.
HAPPY READING🚀
Sedari tadi Vira merasa bosan karna Arga yang tak kunjung selesai dengan pekerjaanya.
"Ck, kapan sih selesainya." gumam Vira, Arga yang mendengar itupun hanya tersenyum tipis,sangat tipis bahkan tidak terlihat.
Tok Tok Tok...
Vira yang awalnya melihat gedung-gedung tinggi dari Kaca besar yang berada di ruang kerja Arga pun menolehkan kepalanya ke arah pintu yang barusan diketuk oleh seseorang dari luar.
Arga berdiri dadi duduk nya dan langsung berjalan ke arah pintu untuk membukakan pintu.
Biasanya tamu akan masuk sendiri tanpa dibukakan oleh Arga. Tetapi karna tadi Arga menguncinya, jadilah sekarang ia yang membukakan pintu itu.
Ceklek
Pintu telah terbuka dengan sempurna, dan disana tengah ada wanita paruh baya yang sangat amat cantik. Desi Atkindson. Mama Arga.
"Mama" Arga langsung menyalimi tangan mama nya itu.
Vira yang mendengar itu langsung menoleh ke arah Arga dan Desi secara bergantian. Setelah sadar ia langsung tersenyum kaku.
Vira memang pertama kali melihat wajah mama Arga, karna di majalah atau berita lainnya orang tua serta saudara Arga tidak pernah di publish.
"Eh ini siapa? pacar nya Arga ya? wahhh cantikk sekaliii," ujar mama Desi dengan mata yang berbinar sembari berjalan mendekat kearah Vira yang sedang dilanda kegugupan.
"E-eh bukan tante, saya temen nya Arga" Jawab Vira, keringat dingin nya mulai muncul lagi. Entah, rasanya sangat nano nano.
"Ah masasi temen? Arga ga pernah loh ngajak temen perempuan ke kantornya,"
"Eh tapi tante kayak pernah lihat kamu deh." lanjutnya.
"Ha?? Yaallah kamuu. Tante suka banget sama baju, dress yang kamu design. Tante juga banyak banget koleksi dress dari butik kamu," ucap mama Desi dengan girang.
"Terimakasih tante. Tante bisa aja" balas Vira kikuk.
"Eh kok berdiri sih, ayo sini duduk lagi," ujar mama Desi menyuruh Vira untuk duduk kembali. Dan keduanya pun duduk kembali dengan posisi yang bersebelahan.
"Arga sini deh mamah bilangin," mama Desi menyuruh anaknya itu mendekat kepadanya.
"Mamah mau deh punya mantu kayak Vira ini. Udah cantik,mandiri,sukses lagi padahal umur nya masih muda.." Ujarnya setelah Arga mendekat kearahnya.
Vira yang mendengar itu sontak mendongakkan kepala yang awalnya ia menunduk.
"Eh?" Reflek Vira.
"Mamah apasih,dia juga udah punya pasangan kali mah"
"Emang iya nak Vira sudah punya pasangan?"
"B-belum tante" Saat ini Vira amat sangat gugup.
"Wah kebetulan sekali,kamu mau gak sih jadi pacarnya Arga aja? atau langsung nikah? Wah tante pasti seneng deh kalo punya mantu kayak kamu."
"Mamah apa-apaan sih"
------
Setelah 30 menit berbincang,Mama desi pamit untuk pulang karna ada arisan ibu ibu PKK di komplek nya.
Niat awal ke kantor anaknya adalah mau meceramahi agar cepat-cepat cari istri. Eh malah ketemu gadis cantik.
"Gausah didengerin ya omongan mamah saya." Ujar Arga setelah duduk di kursi kebesaranya.
"Yaudah ini udah sore banget,anterin saya pulang"
Tadi,saat Vira berangkat ke kantor Arga,ia menggunakan taxi online,karna mobilnya kemaren sore ia service.
