3 : The Most Wanted

Start from the beginning
                                    

"Aku senang berbicara tentang pelajaran."

"Benarkah? Lalu apa pelajaran kesukaanmu?"

Soobin berpikir sebentar sebelum akhirnya menjawab, "Bahasa. Aku suka merangkai kata-kata."

"Seperti puisi?"

Soobin mengangguk lagi, "Belum pandai. Tapi sangat menarik untuk dipelajari."

Eunjae tersenyum melihat Soobin yang terus berbicara sembari memperhatikan bukunya. Lelaki itu seolah-olah tak mau dilihat oleh Eunjae. Soobin terlihat sangat malu saat mengungkapkan apa yang ia sukai.

Ah, Choi Soobin, kenapa kau sangat menggemaskan?

Tuk

Soobin dan Eunjae menoleh bersamaan ke arah susu strawberry yang tiba-tiba saja berada di depan mata mereka.

Ya, bisa ditebak kalau seseorang menaruhnya di situ dan pergi begitu saja.

"Wah, apa ini untukku?" tanya Eunjae bercanda. Sementara Soobin lebih memilih untuk membaca sticky notes yang menempel di susu kotak itu.

To : Choi Soobin

Semangat belajar! Jangan lupa minum susu dariku ya ❤️

"Woah, Choi Soobin, kau luar biasa!" puji Eunjae sembari menganggut. Kini Eunjae mengerti sepopuler apa Soobin di perpustakaan ini.

"Apa kau sering mendapatkan yang seperti ini?"

Soobin mengangguk, "Sering."

"Lalu kau meminumnya? Kau kan tidak suka berhutang. Buktinya isi pensilku saja kau ganti."

"Kalau makanan itu berbeda. Aku akan membawanya pulang dan memberikannya pada Sooji."

"Sooji?"

"Adikku."

Eunjae ber-oh-ria begitu mendengar jawaban Soobin.

"Jadi, apa menyenangkan menjadi populer?"

"Entahlah. Gadis-gadis itu hanya memandangiku dan memberiku hal-hal seperti ini."

"Mereka tidak pernah berbicara langsung padamu?"

Soobin mengangguk dan membenarkan tebakan Eunjae. Selama ini tidak ada satu pun gadis yang berani menghampiri Soobin untuk berbicara dengannya. Entah apa yang salah, padahal Soobin juga tidak secuek itu kok!

Ya, memang butuh sedikit waktu saja untuk beradaptasi mengingat Soobin tidak begitu suka berbicara panjang lebar pada orang asing.

Soobin itu seorang anak introvert yang harus kau dekati terlebih dahulu untuk menghasilkan kemajuan.

Berarti untuk saat ini... Eunjae cukup maju dibandingkan yang lain kan?

"Soobin, setelah ini kau mau ke mana?" tanya Eunjae memperhatikan Soobin yang sudah kembali mengambil pensilnya untuk belajar.

"Aku ada part time nanti siang,"

"Boleh aku ikut?"

"Ne?"

--

Luar biasa.

Impact besar yang dihasilkan oleh seorang Choi Soobin ternyata tak hanya mendatangkan pengunjung ke perpustakaan kota, tapi juga mendatangkan banyak konsumen ke toko kopi tempatnya bekerja.

Eunjae bahkan berani bertaruh kalau coffee shop ini sukses besar karena Soobin. Pemiliknya juga pasti bangga kan manusia setampan Soobin bekerja di sini dan menarik banyak keuntungan?

Meet Me in The Library | Choi SoobinWhere stories live. Discover now