sepuluh

868 130 114
                                    






"Bagaimana? sudah bilang ke Sehun?"

"Belum hehe" jawab Jongin sedikit berteriak kearah ponselnya yang tergeletak di meja belajar. Ia sedang berpakaian sekarang.

"Yak! Kenapa belum bilang juga? Jangan bilang kau berubah pikiran? Hey aku melepaskanmu bukan tanpa alasan—"

"Nan arra! tapi bukankah itu terlalu aneh jika aku tiba tiba mengungkapkan perasaanku? maksudku kami baru saja bertemu lagi setelah berminggu minggu" Sela Jongin kesal

"Benar juga sih.." pria disambungannya itu menyetujui

"Lagi apa apaan, chan! langsung mencercaiku pertanyaan itu ketika menelpon! aku harusnya menanyakan kabarmu di jerman"

"Kkkk~ mian aku hanya penasaran, lagipula tidak ada apa apa disini, ah lebih tepatnya aku belum menjelajah kawasan sini, sudah terlalu malam, besok mungkin aku akan berkeliling. The jetlag was so bad, jadi aku langsung tidur ketika sampai rumah" Jongin mengangguk mendengar penjelasan Chanyeol ditelpon seolah Chanyeol bisa melihat itu.

Ya lelaki yang sedang bertelponan dengannya adalah Chanyeol, lelaki itu sudah berada di Jerman sekarang

"Ahhh aku juga ingin ke Jerman" keluh Jongin sembari kakinya menuju lantai bawah kearah meja makan untuk memakan lunch nya

"You should go then. I'll be here, Jongin. You know it right?"

"Yeah, i prolly should." balasnya

"Bersama Sehun tapi" goda Chanyeol lagi

"Kau! kenapa jadi kau yang seperti memaksa aku untuk berpacaran dengan Sehun! Kau suka ya dengan Sehun?" goda Jongin

"Suka matamu! Aku hanya peduli padamu, takut penumpangku yang sedang ku telpon sekarang berubah pikiran, maklum saja remaja labil"

"Wah aku semakin ingin menjambakmu, chan"

"Hey but seriously, say it now"

"Right now?" tanya Jongin bingung, tangannya tetap memasukan satu sendok makanan ke mulut

"Yeah what's the problem tho? kau hanya perlu mendatangi rumahnya lalu mungkin mengajaknya keluar dan mengatakan perasaanmu"

"Ah benar benar memalukan chan, aku tidak pernah melakukan itu, kau kan tau semua mantan mantanku yang mendekatiku terlebih dulu"

"Jadi kau lebih memilih kehilangan Sehun? terlambat mengungkapkan perasaanmu dan kehilangan Sehun begitu saja?" cerca Chanyeol lagi namun Jongin terdiam, memasukan lagi makanan kedalam mulutnya

"Bet you won't, jadi lakukanlah perkataanku Jongin. Ungkapkan perasaanmu saja biar selanjutnya Sehun yang mengajakmu berkencan, aku yakin itu, 100%" oceh Chanyeol lagi

"Benar ya? jika tidak aku akan membencimu seumur hidup, bagaimana?"

"Deal!"

"Baiklah kututup dulu, aku akan melakukan perkataanmu, ingat chan, aku akan membencimu seumur hidup jika—"

"Yak arrasseo arraseo! Ku tutup dulu ya, penumpang aneh" dengan komentar jenaka itu, Chanyeol mematikan telponnya

Jongin tersenyum saja, entah kenapa semenjak kejadian kemarin saat ia lari pagi bersama Sehun, level kepercayaan dirinya meningkat, semua omongan Chanyeol juga ia terima dengan baik.

Keberanian Jongin telah kembali sepenuhnya, oh bahkan lebih dari yang sebelumnya.

Dengan memakai sweater beruang kesukaannya, ia langkahkan kaki untuk keluar rumah, menuju rumah Sehun.

Special || HunkaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang