Love Story Damin||•DahyunJaemin [ END ]

51|•Dihantui Damin

Eyyo Gais..

Love Story Damin Up lagi..

Hayuk dibaca yuk-!!

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Selesai pemakaman, mereka kembali ke rumah dengan rasa duka. Jeno, Haechan, Renjun,Chenle, dan Jisung ikut ke rumah karena ingin tau siapa pelaku yang tega melakukan ini ke Dahyun. Polisi menyelidiki kasus kematian Dahyun. Ada beberapa sidik jari disana yang nantinya akan menjadi barang bukti.

"Kami menemukan sidik jari pada badan pintu" -kata pak polisi.

"Sidik jari siapa pak?" -tanya Mrs.Kim.

"Seperti nya masih anak anak. Diperkirakan seumuran dengan anak ibu" -jawab pak polisi.

"Apa?!" -Mrs.Kim kaget mendengar jawaban dari salah satu petugas kepolisian.

"Gak mungkin pak anak yang seumuran sama anak saya bisa membunuh seseorang" -lanjut Mrs.Kim gak percaya.

"Mungkin saja" -sahut salah satu polisi.

"Pak tolong temukan pelaku nya ya pak" -pinta Mrs.Kim berlutut.

"Saya tidak mau pelakunya masih berkeliaran di sekitar sini" -tambahnya terus memohon.

"Tolong pak, tangkap pelaku yang sudah membunuh sahabat saya pak" -Yuri ikut berlutut memohon agar polisi segera menemukan pelaku nya.

"Ya pak. Kami mohon.." -sahut Jeno ikut memohon.

"Baik. Saya akan lakukan yang terbaik" -angguk pak polisi.

"Terima kasih pak" -bow Mrs.Kim dan Yuri.

"Kami akan bantu menyelidiki kasus ini pak" -kata Jeno menawarkan dirinya untuk membantu dalam penyelidikan.

"Saya juga pak" -sahut Yuri, Mrs.Kim, Renjun, Haechan, Chenle, dan Jisung.

"Baik" -kata pak polisi.

Polisi terus menelusuri TKP. Mengelilingi rumah Dahyun untuk mencari barang bukti. Setelah mencoba berkeliling disekitar. Chenle melihat ke arah pintu kaca dekat kolam renang sedikit aneh. Disitu ada dua goresan darah. Seperti berbentuk dua jari.

Dengan penuh kecurigaan, Chenle mendekati pintu itu.

"Eh gais..ini noda darah apa pewarna?" -tanya Chenle memanggil teman-temannya untuk segera melihat apa yang ia lihat.