Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
. . . . . . . . . . . . . . . .
"Ehem ehem, ni obat lu" -datang Jaemin memasuki kamar Jeno dan langsung mengasihi obat yang akan Jeno minum.
"Thanks, Jaem" -kata Jeno mengambil obat itu dari tangan Jaemin, kemudian ia meminum nya.
"Hm" -duhem nya
Setelah meminum obat nya, Jeno memegang tangan Dahyun, dan mencium bibir Dahyun berkali kali yang membuat Jaemin merasa kepanasan seperti orang yang sedang kesetanan. Karena merasa dirinya menjadi nyamuk, Jaemin memutar arah nya dan keluar dari kamar Jeno. Dahyun menoleh ke arah Jaemin, ia berniat ingin menghampiri Jaemin. Namun, Jeno mencegah nya.
"Jaem, lu gpp?" -tanya Dahyun didalam hati
"Assalamualaikum BRO-!!" -Dahyun dan Jeno terkejut mendengar suara teriakan salam yang seperti nya sudah tak asing lagi bagi mereka. Siapa lagi kalau bukan Haechan? Lelaki yang amat bandel dan tengil.
"Waalaikumsalam" -Jawab Dahyun dan Jeno menoleh ke arah mereka. Ternyata yang datang tidak hanya Haechan. Renjun dan Jisung juga ikut menjenguk Jeno.
"Gimana keadaan lo? Katanya sakit. Sakit apaan?" -sapa Haechan menghampiri Jeno dan Dahyun.