Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.
. . . . . . . . . . . . . . . .
Lia mengambil ponselnya, membuka KakaoTalk nya, dan memencet gambar telepon yang ada di kanan atas. Lia menunjukkan raut muka kesal, hembusan nafas terdengar kuat saat telepon itu diangkat
"Halo Li" -sapa seseorang diawal pembicaraan. Ternyata orang yang Lia hubungi adalah Jeno.
"Jeno. Gue mau ngasih tau hal yang penting" -sahut Lia dengan cepat.
"Soal apa?" -tanya Jeno kebingungan.
"Dahyun dan Jaemin" -jawab Lia.
"Kenapa mereka?" -Jeno bertanya kembali.
"Gue yakin, Cewek lo ada rasa sama Jaemin" -Lia meninggikan suara nya.
"Soal itu, gue tau Dahyun menyukai Jaemin" -Jeno menjawab santai.
"Lo ga marah?" -tanya Lia balik.
"Enggak, justru gue mau misahin mereka" -jawab Jeno mengangkat bahunya.
"Lo tau? Kalo Dahyun ngasih makanan ke Jaemin?" -tambah Lia .
"Makanan apa ya? Kapan?" -Jeno bertanya balik.
"Barusan" -jawab Lia.
"Lo pasti gatau kan soal ini?" -Lia berusaha memancing amarah Jeno.
"Gue sama sekali ga tau soal itu. Apa lo yakin?" -Jeno meragukan omongan Lia.
"Gue ngeliat sendiri tadi" -Lia melanjutkan omongannya.
"Berarti, tadi Jaemin..?" -Jeno bertanya tanya di dalam hati.