"Jung, cuci tangan mu."

Jungkook terkesiap, suara Jin seketika menarik atensi pria bergigi kelinci itu yang telah melayang tak tentu arah. Sempat melirik ke arah Lisa sejenak, dimana gadis itu terlihat memejamkan mata dengan tenang setelah Jin memberinya sebuah suntikan obat bius, Jungkook memutar badan menuju wastafel.

Sepertinya menghindar sejenak adalah yang terbaik untuk saat ini. Bukan apa-apa, namun ia tak sanggup menahan segala gejolak hebat yang mendera dadanya lebih lama lagi. Rasanya, ia ingin mendekap tubuh Lisa dan berada di sisi gadis itu. Namun, itu sangat mustahil bukan?

Jungkook bertekad, ia akan segera mencari pengganti kontrak Lisa dan mendapatkan gadis itu. Kekhawatiran yang ia rasakan saat ini, terasa sangat nyata. Dan Jungkook sadar, jika ia telah mencintai Lisa. Mencintai satu-satunya partners wanita di dalam kelompoknya itu.

•••

Malam ini udara terasa dingin. Di dalam kamarnya, Jungkook masih terjaga dan tak kunjung terlelap. Tubuh kekar pria itu bergerak gelisah, selimut hangat yang membungkus tubuhnya seolah tak mampu menyamankan pria itu.

Srak!

Jungkook menyibak selimut dan membangunkan diri. Namun bukannya berdiri, pria itu justru termenung di sisi ranjang. Benak Jungkook berkecamuk hebat. Di satu sisi, Jungkook sangat ingin keluar dari kamarnya dan menuju ke kamar Lisa demi melihat keadaan gadis itu. Namun di sisi lain, Jungkook sangat paham jika keinginannya itu sangat beresiko. Mengingat, jika hanya Yoongi yang mengetahui perasaannya terhadap Lisa. Dan tidak dengan anggota lainnya terlebih Namjoon.

Sebuah helaan napas gusar menguar dari belah bibir Jungkook. Pria itu mengusak wajahnya kasar, sementara pening telah bersarang di kepalanya. Bagaimanapun, ia sangat ingin melihat keadaan Lisa, melihat apakah gadis itu telah terlelap dan baik-baik saja.

Hingga pada akhirnya, Jungkook berdiri. Pria itu meraih sebuah pengait buku yang tergeletak begitu saja di atas nakas kamarnya. Hanya membutuhkan dua detik hingga pengait itu menjadi lurus. Rupanya, Jungkook bertekad menyelinap ke dalam kamar Lisa diam-diam. Toh, hanya berdiam diri seperti inipun tak akan membuat dirinya tenang dan terlelap.

Dengan pelan dan tanpa suara, Jungkook menapaki tangga menuju kamar Lisa yang terletak satu lantai di bawah lantai kamarnya. Waktu menunjukkan pukul setengah Satu malam, markas ini terlihat begitu sepi dan gelap. Sepertinya para anggota telah terbuai dalam mimpi indah mereka. Entahlah,

Tepat di depan pintu kamar Lisa, Jungkook mengedarkan pandangannya. Suasana benar-benar sepi. Dengan cepat, jari jemari Jungkook bergerak lincah, membuka pintu yang terkunci itu. Dan ya, berhasil.

Krieeett,

Pintu terbuka perlahan, dengan cepat Jungkook menyelinap masuk dan menutup kembali pintu itu dengan sangat pelan.

Jungkook menghela napas lega, namun hanya sekejap karena yang terjadi berikutnya, sorot mata pria itu menyendu kala ia mendapati presensi Lisa yang tengah terbaring dengan jarum infus tertancap di salah satu lengan tangannya.

Jungkook melangkah perlahan, mendekati presensi gadis yang senantiasa memenuhi benaknya itu. Lengan Lisa terlihat terbalut perban yang terdapat beberapa bercak darah. Sementara itu, napas Lisa terdengar teratur. Sepertinya, Lisa telah terlelap dengan bantuan obat yang ia minum beberapa saat lalu.

THE PARTNERS (SERIES) || LIZKOOKWhere stories live. Discover now