Special Chapter 04

3.8K 341 96
                                    

[Namamu] saat ini sedang beristirahat tidur di kamarnya atas saran dari Boboiboy Gempa, karena [Namamu] bangun pukul 02.35 pagi dan langsung pergi ke desa sebelah untuk melawan Grimm yang mengacau disana. Ditambah kaki [Namamu] terkilir juga. [Namamu] tidur begitu sangat nyenyak sekali, sampai orang yang mengetuk pintu kamarnya pun tidak terdengar olehnya.

Tok Tok Tok...

"[Namamu]." Ucap orang yang berada di luar kamar [Namamu] sambil mengetuk pintu, tapi tidak ada jawaban dari kamar [Namamu] karena dia sedang tidur pulas. "[Namamu]." Ucap orang itu sekali lagi mengetuk pintu.

Karena tidak ada jawaban sama sekali, dia membuka pintu secara perlahan - lahan. "[Namamu]... aku masuk ya." Ucap orang tersebut yang tidak lain adalah salah satu Boboiboy Elemental yang mempunyai kedua mata berwarna aquamarine, yang tidak lain adalah Boboiboy Ice.

Boboiboy Ice kemudian menghampiri [Namamu] yang terbaring tidur di atas kasur, "Hmm... ternyata sedang tidur ya." Ucap Boboiboy Ice dengan pelan, Boboiboy Ice kemudian mengambil kursi dan duduk di samping tempat tidur [Namamu].

Boboiboy Ice menatap wajah manis [Namamu] yang tertidur pulas, seakan - akan sedang bermimpi indah disana. "Kira - kira apa ya yang dimimpikan oleh [Namamu] sekarang? Apa dia sedang memimpikanku atau salah satu dari kami?" Ucap Boboiboy Ice sambil mengelus pelan pipi [Namamu] tanpa membangunkannya.

"Eh tapi, [Namamu] saat itu bilang tidak peduli Boboiboy Elemental yang mana pun, [Namamu] mencintai kami semua karena merupakan Boboiboy juga." Ucap Boboiboy Ice masil mengelus pipi [Namamu].

Semakin lama Boboiboy Ice menatap [Namamu] semakin bibirnya bergetar melihat bibir mungil milik [Namamu]. Perlahan Boboiboy Ice berdiri dari kursi lalu dia naik ke atas kasur [Namamu] pelan - pelan tanpa membangunkannya juga. Badannya berhadapan dengan badan [Namamu], "Aku benar-benar penasaran dengan apa yang yang [Namamu] mimpikan saat ini." Boboiboy Ice perlahan menempelkan bibir mungil milik [Namamu].

Boboiboy Ice kembali menarik bibirnya, "Manis..." gumam Boboiboy Ice yang kemudian tidur di samping [Namamu] sambil memeluknya. Boboiboy Ice juga kembali mengelus - elus pipi [Namamu] dengan lembut. "Maaf ya saat itu aku mengurungmu di dalam dinding es. Aku hanya ingin melindungimu dari Retak'ka. Itu saja." Bisik Boboiboy Ice ke telinga [Namamu].

Boboiboy Ice semakin memeluknya erat dan itu tidak membuat [Namamu] terbangunkan sama sekali, benar-benar tidurnya yang pulas. "Hmm... hangat." Gumam Boboiboy Ice membenamkan wajahnya di leher milik [Namamu]. "Membuatku mengantuk... hoam... dan ingin ikut tidur juga..." Ucap Boboiboy Ice mengantuk.

Perlahan - lahan kedua mata milik Boboiboy Ice menutup dan tidak lama kemudian dia ikut tertidur pulas sambil memeluk [Namamu] di dekapannya. Cepat sekali Boboiboy Ice tertidur, dia berharap tidak ada yang membangunkannya dan membangunkan [Namamu] ataupun mengganggu tidur mereka.

Boboiboy Ice benar - benar tidur pulas sambil memeluk [Namamu], bahkan mendengkur. Anehnya juga [Namamu] sama sekali tidak bangun oleh suara dengkuran Boboiboy Ice. Benar - benar mengambil kesempatan dalam kesempitan. 

.・。.・゜✭・・✫・゜・。.

Tidak lama setelah itu, terdengar lagi suara ketukkan pintu di kamar [Namamu]. "[Namamu], kamu ada di dalam?" ucap orang tersebut. Karena tidak ada jawaban sama sekali, orang tersebut membuka pintu kamar [Namamu], dia memiliki manik mata berwarna orange yang tidak lain adalah Boboiboy Blaze.

Boboiboy Blaze masuk ke dalam kamar tersebut dan benar-benar terkejut dengan apa yang dia lihat di depan matanya. Boboiboy Ice sedang tidur di samping [Namamu] sambil memeluknya pula. Sebuah perempatan muncul di dahi Boboiboy Blaze, ditambah dia sangat geram kepada Boboiboy Ice.

Stay Strong Stay Together [Boboiboy x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang