Check Up

1.2K 221 15
                                    

Rumah sakit Internasional, Seoul.

"Jadi kau belum heat sama sekali?"

Jaejoong menggelengkan kepalanya. Dr. Jin membelalak tak percaya. Selama dia bekerja kasus seperti ini jarang terjadi.

Jadi hari ini Yunho dan Jaejoong pergi ke rumah sakit untuk memeriksakan kesehatan mereka. Yunho adalah maniak kebersihan dan saat melihat Jaejoong yang dekil dia takut jika namja itu membawa penyakit.

"Ini jarang terjadi. Biasanya namja seumurmu sudah mengalami heat. Bahkan sejak mereka berumur 16 atau 17 tahun. Apakah kau pernah berhubungan sex sebelumnya?"

BLUSH!

Wajah Jaejoong sontak merah padam. Seyeon terkikik melihatnya.

"Maaf Jaejoong-ssi, aku adalah seorang dokter. Aku perlu mengetahuinya untuk memutuskan obat seperti apa yang harus kuberikan padamu"

Jaejoong menundukkan kepalanya dan menggeleng. "Apakah kau pernah berpacaran sebelumnya?"

Jaejoong menggeleng lagi. Awhh~ hati Jin Seyeon meleleh melihatnya. Bocah itu benar-benar polos tak tersentuh.

Yeoja cantik itu menoleh ke arah Yunho yang tengah dudu di sofa ruang tunggu. Seyeon tersenyum penuh arti.

"Apa?" sahut Yunho ketus.

Seyeon mencibir lelaki itu. Beruntung sekali dia mendapatkan Jaejoong.

"Aku akan menerangkan beberapa obat yang harus kau minum. Yang ini adalah suppresant. Jika heat pertama mu datang nanti, kau harus meminum ini. Obat ini akan menahan tubuhmu untuk mengeluarkan pheromone secara berlebihan. Setelah heat pertamamu datang kau akan mengalami masa heat lain yang akan datang sebulan sekali dengan siklus yang pasti jadi kau bisa memperkirakan kapan heatmu akan datang dan mempersiapkannya"

"Saat heat, kau tidak boleh keluar dari rumah jika tidak mendesak. Karena pada saat itu kau akan mengeluarkan pheromone yang sangat banyak karena saat itu adalah saat kau mating. Jika kau bertemu dengan seorang alpha maka dia akan menyerangmu dan membuatmu hamil. Jadi kau harus sangat berhati-hati". Jin Seyeon berusaha menjelaskan semuanya dengan bahasa yang sangat sederhana agar bocah cantik itu paham.

Jaejoong meremas ujung kaosnya sedikit ketakutan. Jin Seyeon memberikan obat lain berupa vitamin dan suplement karena Jaejoong memang kurang gizi dan juga anemia. Dia lalu menyerahkan obat yang terakhir.

"Aku tidak tahu apakah kau butuh ini atau tidak, namun sebagai jaga-jaga saja"

"Ini...". Jaejoong memandang sebuah botol kecil di tangannya.

"Itu adalah obat pencegah kehamilan. Jika tiba-tiba saja suamimu menyerangmu di tengah malam dan kau tidak ingin hamil. Kau harus langsung meminumnya. Aku tahu kau masih sangat muda Jaejoong-ah"

"Yah! Itu tidak mungkin terjadi!" teriak Yunho dari tempat duduknya.

Seyeon mengendikkan bahunya tak peduli. Tak ada yang tak mungkin di dunia ini.

Ya kan?

.

.

bersambung......

.

Bubble's Note

Iya, chapter depan aku panjangin yahh. Wkwkwk

Lope you!

Crestfallen  (ON GOING...)Where stories live. Discover now