10 - Malam Berkemah

260 97 47
                                    

Usai menempuh perjalanan yang cukup jauh dan melelahkan, akhirnya rombongan murid Runebong High School pun sampai di tempat tujuan. Setelah rampung mendirikan tenda, semuanya berkumpul untuk mendengarkan pengarahan dari Dujun.

“Anak-anak, mohon perhatiannya sebentar. Demi keamanan dan keselamatan kita bersama, saya minta tolong jangan ada yang memasuki hutan tanpa pengawasan dari guru pendamping. Karenaf hutan itu sangat lebat dan kita tidak tahu menahu mengenai seluk beluk hutan tersebut. Apa kalian mengerti?”

“Mengerti, Pak..!!” sahut anak-anak serempak.

Usai memberikan pengarahan dan beberapa peraturan lainnya, Dujun pun membubarkan mereka semua dan memberikan waktu untuk beristirahat sebelum kegiatan inti dimulai.

“Hei, ayo kita berfoto bersama.” ajak Krystal pada Jiyeon.

“Tidak mau.” Jiyeon menyahut ketus, lantaran masih kesal mengenai Krystal yang memotret kejadian beberapa waktu yang lalu.

Hm, begini saja. Temani aku berkeliling sambil berfoto, maka aku akan menghapus  fotomu yang tadi.” 

Jiyeon tak segera menyahut, masih memasang wajah ketus miliknya.

Oi, kau tidak percaya padaku, huh? Baiklah, kalau begitu jangan salahkan aku jika foto panas tadi tiba-tiba viral di grup media sekolah.” usai mengatakan itu, Krystal pun beranjak begitu saja.

Tentu saja Jiyeon sontak membelalak mendengarnya, “A-apa katamu? T-tunggu, baiklah aku akan menemanimu berkeliling. Tapi kau harus berjanji akan menghapus fotonya nanti.” ucapnya pula.

Krystal tersenyum puas dan mengangguk kecil, "Tenang saja, aku tak pernah mengingkari janjiku."

Pada akhirnya keduanya pun mulai berkeliling mencari spot terbaik untuk berfoto ria. Meski selanjutnya mereka justru melupakan perihal foto Jiyeon dan Jungkook tersebut akibat terlalu menikmati pemandangan yang ada.

***

Pada awalnya, Jiyeon merasa sedikit lebih baik bahkan mulai menikmati suasana seiring berjalannya waktu. Akan tetapi begitu malam tiba, rasa paranoidnya kembali muncul, terlebih malam itu rembulan memang tampak enggan menampakkan dirinya. Gadis itu pun turut enggan keluar dari dalam tenda yang kebetulan ditempati oleh 4 orang teman sekelasnya, termasuk Krystal. Ia memilih menyibukkan diri bermain game di ponsel miliknya seorang diri.

Tiba-tiba dari arah luar tenda, muncullah Krystal.

Oi, apa kau akan terus berada di dalam sana sampai pagi, huh?” ucapnya.

"Memang itu rencanaku." Jiyeon menyahut tak acuh, dengan pandangannya yang masih fokus pada layar ponsel miliknya.

Krystal berdecak kesal, "Baiklah kalau begitu. Kau bisa tinggal di dalam tenda sendirian, sementara aku dan teman-teman yang lain akan bersenang-senang di luar. Tunggulah sampai para psikopat itu menyelinap masuk ke dalam tenda dan menculikmu tanpa sepengetahuan siapapun."

Mendengar itu, Jiyeon sontak tertegun. Dan begitu Krystal beranjak pergi dari depan tenda, gadis bermarga Park itu seketika bangkit berdiri dan bergegas menyusul keluar.

"T-tunggu, Krys! Aku ikut!"

Krystal tersenyum puas karena berhasil membuat Jiyeon keluar tenda dengan sendirinya. Keduanya pun kini berjalan bermaksud ikut bergabung dengan yang lainnya—yang kini tampak asyik dengan kegiatan masing-masing. Ada yang mengelilingi api unggun sambil memainkan gitar, memanggang barbeque, bernyanyi sambil menari-nari tak jelas, serta beberapa keasyikan lainnya.

ʀᴏᴍᴀɴ ᴘɪᴄɪsᴀɴ 「ᴇɴᴅ」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang