Moira 3.4

29 3 0
                                    

Moira : A Person's Fate

Hwang Ji Na & Jung Jae Hyun

by: Galleria Frads

*

*Part ini mengandung mature content*


GREB.

Seseorang memeluk Ji Na dari belakang dengan erat. Ji Na membiarkannya karena ia telah hapal siapa pemilik parfum maskulin yang langsung menguar bersamaan dengan eratnya pelukan itu saat ini.

"Entah bagaimana lagi agar kau percaya," Jae Hyun berbisik di telinga Ji Na sambil menyeruakkan kepalanya ke perpotongan leher wanita itu. "Andai aku punya lebih banyak bukti tentang perasaanku, Baby."

Ji Na memejamkan kedua matanya erat. Meski begitu, aliran air matanya tetap mencari celah untuk bisa merembes keluar dan membasahi pipinya. Sambil mengatur napas bersama emosinya, Ji Na berusaha menyaring di mana letak kejujuran dari semua informasi yang mendadak masuk ke dalam kepalanya.

"Dari mana kau belajar untuk mengedit tulisan chat agar terlihat asli seperti ini, Jeff?" Ji Na memilih untuk menyangkalnya, meskipun hati kecilnya merasa bahwa ia tak menemukan kebohongan sedikit pun dari Jae Hyun.

"Baby," Jae Hyun menegurnya sambil menghela napasnya lelah.

Ji Na terdiam. Rasanya lelah sekali karena seluruh pikirannya seolah kompak memberikan kesimpulan yang sama, bahwa Jae Hyun mengatakan hal yang sejujur-jujurnya barusan. Tapi, hatinya yang remuk redam ini terlanjur trauma.

"Aku mau kembali ke ruanganku," Ji Na beranjak berdiri, merebut seluruh berkas dan alat tulisnya sebelum kedua kakinya mengambil langkah cepat untuk meninggalkan Jae Hyun.

Namun, wanita itu belum berhasil pergi jauh. Kedua tangan Jae Hyun sudah kembali menahan tangannya dan membuat emosinya memuncak.

"Ah! Jangan menahanku terus!" Ji Na memekikkan rengekkannya sambil menghempaskan cengkraman tangan Jae Hyun dengan kasar. "Aku sudah memaafkanmu tapi bukan berarti aku melupakan semuanya, Jae Hyun-ah!"

"Izinkan aku untuk memperbaiki semuanya," Jae Hyun meraih kedua tangan Ji Na dan menggenggamnya erat.

"Tidak perlu. Kau cukup berhenti mengacaukan semuanya!" Ji Na menyambar dengan tegas sambil kembali menghempaskan genggaman tangan Jae Hyun dari kedua tangannya. Isak tangisnya kembali lagi, "aku punya hidup sendiri, Jeff. Aku ingin menjalani kisah cintaku sendiri dengan nyaman. Jadi, kumohon, berhentilah membuatku bingung."

"Tidak ada yang bermaksud untuk membuatmu bingung, Ji Na," Jae Hyun dengan hati-hati mengambil langkah mendekati Ji Na. "Kau yang mempersulit dirimu sendiri dengan menyangkal seluruh kebenaran yang aku berikan."

"Kalau begitu, baiklah," Ji Na mengambil keputusannya. Mungkin ini waktu yang tepat baginya untuk mendengar hal menyakitkan tentang perasaan Jae Hyun padanya. Dengan kedua tangan yang mencengkram ujung blazer yang dikenakannya, Ji Na mempersiapkan hati dan mentalnya untuk mendengar semuanya dari Jae Hyun. "Katakan sejujur-jujurnya padaku. Beri tau padaku tentang perasaanmu sejujur-jujurnya. Tanpa ada kebohongan sedikitpun. Katakan yang aku dengar saat kau bicara dengan kedua orang tuamu dan Crystal tentang perasanmu padaku dua tahun yang lalu."

Jae Hyun menatap kedua bola mata Ji Na yang basah kuyup itu dalam-dalam. Hatinya mencelos ketika ia mendapat tatapan begitu pasrah dari wanitanya.

"Jeff, aku benar-benar akan memaafkanmu jika kau bicara jujur kali ini," Ji Na melemah. Ia meraih kedua tangan Jae Hyun, berharap Jae Hyun melontarkan kalimat yang ia dengar dua tahun lalu tentang perasaannya pada Ji Na. "Aku tidak masalah jika kau mengatakan kalau kau tidak pernah mencint───"

Love Story जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें