Tacenda 1.7 : The Truth

48 5 2
                                    

Tacenda : Things Better Left Unsaid

Na Soo Hwa & Kim Do Young

by: shininglight97

*

"Kim Seok Kyung-ssi?" ulang Do Young saat Nona Kim masih berdiri mematung.

"A-ah, ne, Bujangnim." Balas Nona Kim yang langsung meninggalkan ruang ganti itu setelah membungkuk pada Do Young dan juga Eun Byeol.

Awalnya Eun Byeol merasa senang saat Do Young meminta ruang mereka untuk berdua pada Nona Kim, tapi semua itu berubah menjadi rasa takut ketika Do Young baru saja menarik sebuah kursi dengan sangat kasar.

"Oh? Ku kira kursi ini berat, aku sampai mengeluarkan tenagaku untuk menariknya." Tutur Do Young sambil tertawa sinis.

Lalu Do Young tersenyum miring dan duduk di hadapan Eun Byeol, "Jadi lukamu sudah membaik? Sampai memberi kabar pada kami secara tiba-tiba untuk melanjutkan pemotretan tadi malam."

Eun Byeol menoleh dan tersenyum kecil, jujur, dibanding merasa senang, Eun Byeol justru merasa sedikit takut. Dia bukan orang yang baru mengenal Do Young. Dia merasa sepertinya Do Young mendengar percakapannya dengan Nona Kim tadi sampai Do Young bersikap aneh seperti ini.

"Wae? Kenapa diam? Hanya kita berdua kan di sini? Kau tidak perlu bersikap formal padaku. Bukankah itu yang kau inginkan?"

"A-apa kau benar-benar baru datang?" tanya Eun Byeol terus terang.

"Hmm?"

"Apa kau mendengar percakapanku dengan Nona Kim?" tanya Eun Byeol lagi.

Do Young tertawa pelan, "Memangnya apa yang kalian bicarakan? Kenapa kau terlihat takut seperti ini? Apa kalian membicarakanku?" balas Do Young, bukannya menjawab, dia justru tambah membuat Eun Byeol semakin mengira-ngira apakah Do Young mendengar mereka atau tidak.

Akhirnya Eun Byeol tertawa canggung, "Aniya, kami hanya membicarakan masalah wanita saja. Akan terasa canggung sekali jika kau mendengarnya."

Do Young mengangguk-anggukan kepalanya, "Hmm, masalah wanita, ya."

Eun Byeol mengangguk juga, lalu mencoba untuk mengganti arah pembicaraan mereka.

"Maaf ya aku jadi merepotkanmu dengan permintaanku ini. Aku hanya merasa kesepian saja selama melakukan pemotretan kemarin. Kurasa jika ada seseorang yang aku kenal, aku tidak akan merasa canggung lagi." Tuturnya.

"Bukankah seharusnya kau merasa canggung padaku? Kita sudah lama sekali tidak bertemu, kan?" balas Do Young.

Eun Byeol menggelengkan kepalanya sambil tersenyum, lalu dia mengusap lengan Do Young, "Mana mungkin aku merasa canggung padamu. Saat aku baru mengetahui jika kau adalah pimpinan redaksi di sini, aku bahkan langsung bersemangat. Aku benar-benar senang karena akhirnya aku bisa melihatmu lagi." Jawabnya.

Do Young tersenyum kecil dan menghempaskan tangan Eun Byeol yang terus mengusap lengannya, "Aku tidak mau ada kesalahpahaman yang terjadi jika ada yang melihat."

"A-ah, maaf." jawab Eun Byeol.

"Hmm, Do Young-ah. Apa keadaan Na Timjangnim baik-baik saja?" tanya Eun Byeol tiba-tiba.

Do Young menarik napasnya dalam-dalam, mencoba menenangkan dirinya agar tidak melepaskan amarahnya pada Eun Byeol. Dia harus ingat tentang rencananya, jika dia kelepasan kontrak ini bisa menjadi ancaman lagi.

"Kenapa tiba-tiba bertanya?" tanya Do Young.

Eun Byeol menghela napasnya, "Ani... Hari itu kacau sekali, kudengar jika Na Timjangnim tertekan dengan masalah ini. Satu hari setelah kejadian itu dia bahkan terus mengirimiku pesan untuk minta maaf karena aku masih enggan menerima telepon darinya."

Love Story Where stories live. Discover now