37. Rasa curiga (Revisi)

Start from the beginning
                                    

"Opah Minjo itu guru olahraga terkeren disekolah. Masa nggak kenal sih? Guru olahraganya sama kan?" Randy menjawab pertanyaan Cempaka.

"Maksud kakak Pak Jonatan? Kok jadi Opah Minjo sih?" Caramel ikut  menanggapi.

"Oke kakak jelasin-"

"Mendingan nggak usah dengerin dia sugar,"

"Kenapa kak? Aku penasaran tahu.."

Randy dengan seenak jidatnya merangkul bahu Caramel. "Jadi gini loh Cinta-"

"Jelasin- jelasin aja, tapi tangan laknat Lo nggak usah pake ngerangkul adek gue.." omel Embun.

Karena saat ini Embun hanya bisa berbaring di brankar jadi ia tidak bisa memberi sedikit 'pukulan sayang' untuk Randy hanya Omelan yang bisa ia berikan, namun niatannya untuk memberi 'pukulan sayang' sudah terwakilkan oleh William.
Lelaki itu memukul lengan Randy. Walaupun hanya menggunakan 2 jari, tapi mampu membuat Randy meringis.

"astaghfirullah! Kejem banget sih Will?! Perih tau.."

Dan reaksi William datar seperti biasa. Ia memegang tangan Caramel, menariknya agar menjauh dari Randy.

"Bagus Will ...." Ucap Embun mengacungkan jempolnya.

"Kalian berdua emang klop!" Keluh Randy. "Jadi gini loh Cinta-nya Babang Ran- oke sorry.." Randy mendapat pelototan dari Embun dan William.

"Opah Minjo itu panggilan kesayangan kita. Minjo itu tuh singkatan namanya dia tau. Nah kalo Opah itu ya karena dia guru yang paling senior di sekolah kita, kita panggil aja Opah.." jelas Randy.

"Emang nama panjangnya siapa kak? Kalo 'Jo' itu kan Jonatan, nah kalo 'Min' itu apa? Sumpah aku jadi kepo.." Pertanyaan yang dilontarkan Cempaka mewakili Caramel.

"Mu-"

"Embun!!!!!!!"

Panggilan seseorang membuat Randy urung memberitahu nama panjang guru Olahraga mereka.

Tara berhambur masuk ke ruangan bersama Melody. Tanpa aba-aba ia langsung menjitak kepala anak bungsunya itu yang langsung mendapat tatapan tak percaya oleh yang lain.

"Kok aku di jitak sih Mom? Aku kan lagi sakit.." protes Embun.

"Habis Mommy tuh dibikin kaget sama kamu. Mommy lagi asik reunian sama temen SMA Mommy tiba-tiba dapet telpon yang ngasih tau kamu kecelakaan. Mommy pikir kecelakaan parah, taunya cuman kaki doang yang harus di gips."

Embun menatap tak percaya sang ibu. "Cuman??? Wah, gokil emang Mommy-"

"Kamu ngatain Mommy kamu 'gila'?"

Embun cepat-cepat mengalihkan pembicaraan. Ia tak ingin Mommy-nya murka. "Mommy kayaknya seneng banget sih liat aku menderita... Harusnya tuh Mommy bukan jitak aku, tapi manjain aku gitu loh. Suapin aku makan, ambilin aku minum. Aku ini tuh pasien,"

"Halahhh cuman kaki doang yang sakit, bukan tangan. Kamu masih bisa makan sendiri," ketus Tara menempati kursi di sebelah ranjang Embun yang menatap sang ibu tak percaya.

"Tante, kami pulang dulu ya.." pamit Cempaka.

"Oh iya, makasih ya kalian sudah mau menjenguk Embun.." ucap Tara.

"Iya Tante, titip salam buat semuanya.."

"Hati-hati ya kalian, jangan ngebut-ngebut bawa kendaraannya.." nasihat Melody dan ketiganya mengangguk, lalu mensalimi Tara dan Melody.

Ketiganya telah meninggalkan ruang rawat Embun. Kini tinggallah Melody, Tara, Caramel dan Embun.

"Nanti biar Kara yang manjain kakak aja ya?" Tawar Caramel, Embun langsung tersenyum cerah dan mengangguk-angguk senang.

DANDELIONWhere stories live. Discover now